Banyak sekali orang tidak tahu harus mulai dari mana saat mereka ingin membangun sebuah bisnis. Yang paling awal sebenarnya adalah membuat business model canvas. Mungkin kamu berpikir untuk membuat bisnis maka yang diperlukan adalah modal. Ini bukan anggapan yang salah. Namun, modal berupa uang bukanlah yang paling pertama.
Pasalnya, banyak orang memiliki modal besar. Hanya saja, karena bisnis model canvas belum mereka, bisnis akhirnya gulung tikar. Secara singkat, business model canvas adalah sebuah strategi yang disusun secara teratur yang menjadi peta bagaimana sebuah bisnis berjalan. Bisnis model ini berupa visual sehingga sangat mudah untuk dipahami.
Sebenarnya, ada juga model bisnis lama yang terdiri dari banyak sekali halaman. Ini membuat orang harus meluangkan waktu untuk membaca lalu memahami. Beda dengan bisnis model canvas. Ini ditemukan oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2005.
Saat itu model bisnis ini dinamakan Business Model Generation. Kemudian, istilah tersebut lebih dikenal dengan business model canvas atau BMC. Yang pasti, bisnis model ini berupa visual yang hanya digambarkan dalam satu lembar saja. Jadi, ini sangat mudah dipahami, bahkan oleh pemula yang baru mau mulai terjun di dunia bisnis.
9 Elemen yang Digunakan dalam Bisnis Model Canvas
Ada 9 elemen yang harus kamu ketahui ketika ingin membuat business model canvas. Apa saja itu?
Apa itu customer segments? Secara sederhana, ini merujuk pada tipe konsumen yang akan kamu tawarkan produk. Apakah mereka kalangan anak kecil, anak muda, pekerja, wanita, pria, orang tua, dan lain sebagainya. Ini harus jelas.
Dalam menentukan customer segments, ada satu hal yang harus kamu pikirkan. Apakah segmennya luas atau sempit? Jika produkmu bisa dipakai oleh siapa saja, artinya segmennya luas. Dan itu juga berarti kamu harus siap-siap untuk melakukan marketing yang sangat luas.
Lain jika segmen konsumen yang kamu pilih itu sempit. Misalnya saja segmennya hanya anak kuliahan. Mungkin kamu menjual kaos keren khusus untuk anak-anak muda. Itu artinya customer segments kamu sempit. Dan itu membuat kamu bisa melakukan marketing jauh lebih mudah dan fokus.
Apapun itu, kamu harus tentukan dulu siapa segmen klien untuk produkmu. Kenali mereka. Pahami apa yang mereka inginkan. Lalu tanyakan kepada diri sendiri apakah produkmu benar-benar yang mereka inginkan?
Elemen yang satu ini merujuk pada kualitas produk yang kamu tawarkan. Setidaknya ada 2 pertanyaan penting yang menentukan apakah value proposition produkmu bagus atau tidak:
- Apakah produkmu bisa menyelesaikan permasalahan atau benar-benar yang diinginkan oleh konsumen?
- Apakah ada kualitas yang beda dibandingkan dengan produk kompetitor?
Pertanyaan itu harus kamu jawab sehingga saat membuat business model canvas, produkmu benar-benar memiliki value proposition.
Ini terkait dengan tempat di mana kamu menawarkan produk. Apakah kamu akan fokus melakukan penjualan melalui media offline seperti membuat toko atau menyewa stand di mall? Atau apakah kamu lebih memilih untuk berjualan secara online dengan memanfaatkan website, marketplace, dan juga media sosial?
Saat bisnismu sudah mulai berjalan, itu bukan berarti boleh bersantai-santai. Kamu harus mengerti bahwa kompetitormu di luar sana pasti tidak akan tinggal diam. Mereka akan mulai menaikkan kualitas agar mereka tetap survive. Bagaimana dengan kamu?
Kamu tidak boleh berdiam saja. Siapkan customer relationship untuk membangun hubungan dan menaikkan loyalitas mereka terhadap brand milikmu. Ini yang dimaksud dengan elemen customer relationship dalam sebuah business model canvas.
Kamu bisa membangun hubungan dengan konsumen dengan berbagai cara, seperti
- Mengirimkan ucapan selamat ulang tahun melalui email atau WhatsApp
- Memberikan diskon di momen spesial
- Memberikan giveway bagi konsumen yang paling loyal
- Membagikan kupon berhadiah
Itu beberapa hal sederhana yang bisa mulai kamu terapkan dalam customer relationship.
Ini merupakan elemen dalam bisnis model canvas yang merujuk pada sumber pendapatan. Dalam bisnis, harus dihitung juga jumlah potensi pendapatan dari kegiatan bisnis.
Elemen yang satu ini berkaitan dengan sumber daya yang dipakai untuk menjalankan bisnis. Key resources ini bisa berupa physical resource seperti kantor dan gudang, intellectual resource berupa brand, human resource berupa orang-orang yang bekerja di perusahaan, serta financial resource berupa dana dan modal.
Elemen ini menjelaskan apa saja kegiatan yang dilakukan oleh setiap tim di dalam perusahaan.
Ini berbeda dengan key resource yang dijelaskan di atas. Ada key resource berupa sumber daya manusia yang bekerja di dalam perusahaan. Sementara itu, elemen key partnership di business model canvas ini berupa kerja sama dengan orang-orang atau pihak lain di luar perusahaan.
Sebelumnya, ada penjelasan mengenai revenue stream yang artinya pendapatan. Sementara itu, cost structure adalah biaya pengeluaran perusahaan.
Nah, itulah 9 elemen yang harus kamu pikirkan saat membuat bisnis model canvas. Berikut ini contoh business model canvas:
Langkah Cepat Membuat Bisnis Model Canvas
Sekarang kamu sudah tahu elemen apa saja yang ada di dalam bisnis model canvas. Sudah ada juga contohnya. Untuk memastikan bisnis canvas mudah untuk kamu buat, berikut ini langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan:
Jika kamu masih sedikit ragu, sebaiknya lihat kompetitormu. Lebih khusus lagi, pelajari kompetitormu yang sudah well-established atau mapan. Lihat bagaimana perusahaan kompetitormu bekerja. Dari sana, kamu bisa meniru dan mendapatkan informasi bisnis canvas mereka.
-
Tuliskan Daftar Elemen yang Kamu Butuhkan
Setelah kamu memiliki gambaran mengenai business model canvas, siapkan elemen-elemen yang diperlukan. Ada 9 elemen yang harus ada di dalam bisnis canvas milikmu.
Langkah berikutnya adalah menghubungkan antar elemen yang berjumlah 9 tersebut.
Langkah terakhir adalah mereview untuk memastikan tidak ada item yang tertinggal atau tidak dimasukkan dalam elemen bisnis canvas.
Sekarang, sudah siap untuk membangun bisnis baru? Pastikan kamu siapkan bisnis model canvas-nya terlebih dahulu. Untuk lebih dalam mengetahui tentang bisnis model canvas, bisa belajar di program studi Kewirausahaan di Sampoerna University.
Program studi Kewirausahaan ini berkolaborasi dengan Universitas Arizona, salah satu universitas terbaik di dunia. Selain itu, pihak Sampoerna University juga membawa pengusaha – pengusaha paling sukses di negara ini secara rutin melalui program CEO Talks dan Founders in Action.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
Referensi
Wikipedia