Cara Melakukan Usability Testing yang UX Designer Harus Kuasai

Jika tertarik untuk menjadi seorang UX designer, kamu perlu tahu bagaimana cara melakukan usability testing. Mungkin kamu jago dalam hal coding. Kamu sangat luar biasa dalam membuat desain website. Namun, bagaimana kamu tahu bahwa apa yang sudah kamu buat itu sesuai dengan ekspektasi pengguna? Maka dari itu, di Sampoerna University kamu akan mempelajari bagaimana menjalankan usability testing melalui program studi Desain Komunikasi Visual. Yuk pahami lebih lanjut mengenai usability testing di bawah ini.

Apa Itu Usability Testing?

usability testing Ada banyak sekali UX designer yang sudah menghabiskan banyak waktu untuk mendesain sebuah website. Mereka mempertimbangkan banyak hal, mulai dari warna, tata letak, tipografi, fitur, menu, dan lain sebagainya. Namun, ketika website tersebut dirilis, hasilnya nol besar. Tidak banyak yang suka dengan apa yang sudah dilakukan oleh UX designer tersebut. Itulah mengapa seorang UX designer perlu melakukan apa yang disebut dengan usability testing. Istilah apa ini? Usability testing adalah metode yang biasa dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah website bisa diakses dengan baik oleh pengguna atau belum. Tidak hanya itu saja sebenarnya. Ini juga metode tes untuk mengukur bagaimana experience atau pengalaman pengguna website.  Dari penjelasan singkat tersebut di atas, sudah jelas kan apa itu usability testing? 

Beda Usability Testing dan User Testing

Sebenarnya, ada juga istilah lain, yaitu user testing. Kedua istilah ini terdengar sama. Hanya saja, ada tujuan yang sedikit berbeda. Memang benar usability testing dan user testing itu dilakukan untuk mengetahui response pengguna. Akan tetapi, tidak untuk yang pertama. Usability testing tidak hanya untuk mengukur apakah website sudah sesuai dengan keinginan pengguna. Lebih dari itu, UX designer melalui metode ini bisa mengetahui apakah fitur atau layanan yang sudah dibuat sudah sangat bermanfaat atau belum. Lebih kerennya, ini merujuk pada pertanyaan “Apakah pengguna memiliki pengalaman unik ketika mengakses website tersebut?” Itulah yang membuat banyak UX designer lebih memilih melakukan pengujian dengan metode usability testing, bukan user testing. Bisa dikatakan, ini metode pengujian tahap lanjutan lantaran bukan hanya diterima atau tidaknya website oleh pengguna tetapi juga pengalaman pengguna.

Manfaat Usability Testing

usability testing Dari penjelasan di atas, mungkin kamu sudah paham apa saja manfaat dari usability testing. Akan tetapi, agar lebih jelas lagi, berikut ini beberapa manfaat dari penerapan metode testing ini:
  • Akurasi 

Yang akan kamu lakukan ketika melakukan testing ini adalah dengan menunjukkan website kepada pengguna lalu langsung meminta response pengguna. Dengan langkah ini, kamu bisa mendapatkan jawaban yang sangat akurat.
  • Simpel

Dari segi penerapannya, metode ini sangat sederhana. UX designer manapun bisa melakukannya. Dengan catatan, mereka harus tahu langkah yang benar agar hasilnya akurat.
  • Efektif dan Efisien 

Bisa dikatakan cara testing ini tidak membutuhkan banyak waktu dan uang. 
  • Improvisasi

Dari hasil testing ini, kamu akan tahu bagian mana pada website yang perlu untuk ditingkatkan sesuai dengan feedback dari pengguna. 
  • Solving Problem 

Tidak ada hasil yang sempurna. Begitu juga ketika UX designer membuat website. Mungkin ada bug atau error di sana dan di sini. Ini bisa kamu dapatkan dengan mudah setelah kamu melakukan metode ini dan mendapatkan masukan dari pengguna. Setelah tahu apa saja manfaat metode usability testing, kamu pasti semakin paham kan mengapa testing ini sangat penting? 

Metode Usability Testing 

Setidaknya ada 3 jenis metode usability testing yang bisa kamu pilih, yaitu:

In-House Usability Training

Ini metode yang dilakukan di mana peneliti dan juga orang yang diminta untuk melakukan testing berada di tempat yang sama. 

Moderated Remote Usability Training

Metode ini diterapkan di mana developer dan juga orang yang akan mencoba melakukan testing website bertemu dan berinteraksi. Metode ini membuat penguji bisa langsung mengajukan pertanyaan kepada pengguna.

Unmoderated Remote Usability Training 

Ini berbeda dengan jenis metode nomor 2. Tidak ada interaksi secara langsung jika kamu menggunakan jenis yang satu ini. Kamu hanya perlu menyiapkan pertanyaan lalu pertanyaan tersebut dijawab oleh orang yang terlibat dalam pengujian. Kira-kira, mana yang paling mudah untuk kamu lakukan ketika ingin usability testing?

Langkah Menjalankan Usability Testing 

Kamu sekarang sudah tahu ada beberapa jenis metode usability testing yang bisa kamu pakai. Apapun metodenya, kamu harus tahu langkah-langkah yang harus kamu lakukan. Berikut ini langkah-langkah yang perlu kamu ketahui:

Tentukan Bagian Website yang Akan Diuji

Mungkin kamu ingin menguji keseluruhan website. Akan tetapi, terkadang seorang UX designer itu ragu hanya di bagian tertentu saja. Lalu, bagian itulah yang akan diuji. Tentukan bagian mana yang kamu masih ragu sehingga kamu perlu sekali melakukan testing.

Siapkan Prototipe

Kamu tidak perlu membuat website secara sempurna. Akan lebih baik jika kamu membuat prototipenya saja. Daripada kamu harus mengeluarkan banyak waktu dan tenaga tapi ternyata masih ada kesalahan, lebih baik buatlah website prototipe. Ujikan lalu lakukan improvisasi dari feedback yang sudah kamu dapatkan.

Buat Parameter Keberhasilan

Harus jelas apa saja yang ingin kamu uji. Tentukan parameternya sehingga kamu benar-benar bisa menilai mana yang perlu direvisi total, mana yang perlu mendapatkan tambahan sedikit sentuhan, dan mana yang sudah sesuai dengan ekspektasi pengguna.

Mempersiapkan Skenario Pengujian

Ini terkait dengan jenis metode testing yang akan kamu pilih, apakah in-house, moderate, atau unmoderated. 

Menentukan Calon Pengguna yang Akan Diuji

Siapa yang akan kamu libatkan dalam pengujian? Tentu saja target market yang tepat. Jangan asal pilih ya.

Memulai Tahap Pengujian

Jika kelima tahap tersebut sudah siap, kamu bisa langsung melakukan pengujian. Dari penjelasan tersebut, tidak sulit kan melakukan usability testing? Jika kamu masih ragu, kamu bisa lihat beberapa contoh usability testing yang sudah pernah dilakukan oleh para developer.  Yang pasti, testing ini perlu kamu lakukan agar kamu tidak salah arah. Website yang kamu buat juga sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan memberikan pengalaman yang lebih untuk pengguna.  Jangan hanya fokus pada estetika atau tampilan website. Bisa saja menurut kamu bagus, tapi menurut pengguna tidak. Inilah pentingnya usability testing. Maka dari itu, dengan belajar di Sampoerna University, kamu akan lebih memahami seperti apa dan bagaimana menjalani metode ini. Sampoerna University merupakan sebuah universitas terakreditasi penuh di Indonesia yang menawarkan pilihan terbaik bagi mereka yang mencari pendidikan internasional unggul. Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas dengan standar kurikulum pendidikan, fakultas, fasilitas, dan operasional Amerika Serikat di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini. Referensi Ekrut

Recent Post

Jun 20, 2024


Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat....

Jun 20, 2024


Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game bukan....

Jun 15, 2024


7 Bisnis Model Yang Paling Populer

Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi perusaha....

Terima kasih telah memilih Sampoerna University. Mulai pendaftaran Anda hari ini!

Dengan mengisi formulir pendaftaran kami, Anda mengambil langkah pertama untuk bergabung dengan lingkungan pembelajaran inovatif di Sampoerna University dan mempersiapkan diri untuk sukses global. Daftar hari ini dan biarkan kami membantu Anda meraih potensi terbaik!