Dunia iklan online atau online marketing sekarang ini semakin berkembang. Perkembangannya sesuai dengan kebutuhan dan juga behavior pengguna internet. dan Inilah yang membuat Google Display Network atau GDN muncul.
Jika tertarik berkecimpung di bidang advertising, kamu harus mengenal istilah Google AdWords atau yang sering disebut dengan Google Ads. Namun, GDN ini beda dengan Google Ads. Tidak lupa kamu perlu memperdalam ilmu digital marketing seperti di Sampoerna University yang membuka program studi Digital Marketing.
Apakah GDN jauh lebih baik untuk beriklan? Kamu akan mendapatkan jawabannya setelah kamu tahu apa itu Google Display Network dan apa perbedaannya dengan Google Ads.
Perbedaan GDN dengan Google Ads
Sebenarnya, GDN adalah cara beriklan yang tidak beda dengan Google Ads dalam hal tujuan. Yaitu untuk menunjukkan iklan sebuah produk ke calon konsumen yang tertarget. Hanya saja, Google Display Network ini tidak mengandalkan mesin pencarian. GDN berupa iklan yang akan muncul di berbagai platform.
Kata kunci satu jika kamu ingin tahu perbedaan antara GDN dan Google Ads. GDN tidak mengandalkan mesin pencarian. Sementara itu, jika kamu beriklan di Google Ads, maka iklan kamu akan muncul di mesin pencarian.
Lalu, di mana iklan akan muncul jika kamu beriklan dengan menggunakan Google Display Network? Iklan akan muncul di awal, tengah, atau akhir artikel di blog dan website. Dan bentuk iklannya pun bermacam-macam.
Tidak hanya berupa teks, tapi juga bisa berupa gambar, gif, dan bahkan video. Karena itulah iklan kamu sangat memungkinkan bisa dilihat oleh lebih banyak orang yang menjadi target market kamu.
Jadi, sudah jelas kan sekarang apa itu GDN dan apa bedanya dengan Google Ads?
Jenis Penargetan Iklan Google Display Network
Ketika kamu beriklan secara berbayar, platform sudah menyediakan fitur penargetan. Ini berguna agar iklan kamu dilihat oleh konsumen yang sudah kamu target.
Dalam hal ini, ada beberapa jenis penargetan iklan GDN yang bisa kamu lakukan, yaitu:
Kamu bisa memilih iklan produk kamu muncul di website atau blog tertentu yang satu niche. Misalnya saja kamu menjual hoodie. Kamu bisa menargetkan agar iklan muncul di blog atau website dengan topik fashion. Ini akan memungkinkan iklan kamu dilihat oleh orang yang memang tertarik dengan fashion. Diharapkan ada sekian orang yang akhirnya klik iklan hoodie kamu lalu melakukan pembelian.
-
Keyword/Contextual Targeting
Ini jenis penargetan di Google Display Network di mana iklan akan dihubungkan dengan keyword atau kata kunci yang sejenis. Misalnya saja kamu menargetkan iklan dengan kata kunci hoodie. Maka iklan kamu kemungkinan juga muncul di website dengan kata kunci sejenis seperti jeans, sepatu, dan keyword lain yang berkaitan dengan fashion.
Dua jenis penargetan di atas yang paling sering dipilih oleh pengiklan. Namun, terkadang hasilnya kurang bagus.
Lalu, apalagi yang harus kamu lakukan? Kamu bisa mencoba jenis interest targeting. Apa itu? Ini jenis Google Display Network di mana kamu harus tahu karakter atau ketertarikan dari target market kamu.
Contoh sederhana seperti ini. Kamu menjual aksesoris rumah tangga yang unik. Menurut kamu, siapa yang tertarik dengan produk kamu seperti ini? Kemungkinan mereka adalah orang yang suka dengan rumah desain minimalis. Atau mereka adalah orang-orang bergaya hidup minimalis yang suka dengan aksesoris rumah tangga yang lucu.
Bisa dikatakan yang satu ini merupakan contoh Google Display Network yang paling mudah untuk kamu lakukan. Memangnya seperti apa jenis penargetan ini?
Placement targeting merupakan cara di mana kamu memasang iklan di website yang sudah kamu tentukan. Tentu saja itu bukan sembarang website. Itu adalah website yang setelah kamu observasi ternyata banyak target market kamu yang mengunjungi website tersebut.
Biasanya, ada dua kriteria yang dipakai oleh pengiklan. Yang pertama, website satu niche dengan produk dan memang banyak target market yang mengakses website tersebut. Yang kedua, website muncul di halaman pertama Google di kata kunci tertentu.
Jika kamu sudah menemukan website dengan kriteria tersebut, kamu bisa pasang iklan dengan teknik placement targeting.
Dari mananya saja, mungkin kamu sudah bisa menebak apa yang disebut dengan remarketing targeting. Ini merupakan iklan yang muncul di berbagai website yang sejenis.
Mungkin akan lebih mudah untuk memahami jenis penargetan ini jika kamu melihat dari sudut pandang pengunjung website. Apakah kamu pernah membuka sebuah produk tertentu di satu website lalu ketika kamu beralih ke website lain produk yang sama atau sejenis muncul? Itulah yang disebut dengan remarketing targeting di Google Display Network.
Ini jenis penargetan di mana kamu menargetkan konsumen berdasarkan karakter, gender, usia, dan lain sebagainya.
Nah, dari jenis-jenis penargetan tersebut, menurut kamu mana yang paling efektif?
Tips Menggunakan Google Display Network untuk Memaksimalkan Keuntungan
Sudah siap untuk membuat iklan di Google Display Network? Berikut ini langkah-langkah yang sebaiknya kamu lakukan:
Buat Iklan Visual
Mengapa harus berupa visual? Bukannya di Google Display Network bisa memunculkan iklan teks? Betul sekali. Seperti penjelasan sebelumnya, kamu bisa membuat iklan teks, gambar, atau video. Hanya saja, CTR iklan visual jauh lebih tinggi daripada teks.
Buat Iklan di Semua Format
Jika materi iklan sudah siap, pastikan kamu membuat iklan tersebut di berbagai format. Ini diperlukan untuk memaksimalkan luasnya jaringan iklan di GDN.
Gunakan Managed Placements
Apa itu managed placement? Secara sederhana, inilah yang membuat kamu bisa menentukan sendiri di mana iklan muncul, apakah hanya di website atau di aplikasi tertentu.
Gunakan Budget secara Bijak
Sangat disarankan agar kamu menetapkan budget rendah di awal. Silakan naikkan budget iklan ketika kamu merasa iklan kamu cukup efektif. Ini bisa dilihat dari sales yang terjadi.
Jangan Lupa Remarketing
Terkadang, orang sudah mengklik iklan kamu tapi mereka belum memutuskan untuk melakukan pembelian. Lakukan remarketing. Akan lebih baik lagi jika kamu membuat iklan yang jauh lebih menarik lagi saat kamu melakukan remarketing.
Itulah beberapa tips yang bisa kamu terapkan saat beriklan di Google Display Network. Agar lebih memahami lebih jauh mengenai GDN, tentu kamu perlu mengerti strategi dan tren dalam dunia digital marketing. Sampoerna University, salah satu kampus terbaik di Indonesia memiliki program studi Digital Marketing.
Dalam program studi itu, mahasiswa akan mempelajari pengetahuan dasar tentang pemasaran, serta tak lupa keterampilan untuk bisa melakukan analisis pemasaran, pengambilan keputusan, sampai komunikasi yang efektif kepada semua pihak yang terlibat penjualan.
Tertarik ingin mengetahui informasinya lebih lanjut? Silakan isi form di bawah ini.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
Referensi
Niagahoster