Dalam menjalankan sebuah perusahaan seorang pelaku bisnis pastilah tidak mudah dalam mengembangkan kemampuan. Termasuk ketika melakukan pengambilan keputusan, baik dalam kondisi biasa maupun luar biasa. Di samping itu keputusan yang diambil harus berlandaskan latar belakang etika bisnis yang baik dan benar.
Sebagai aturan yang tidak tertulis namun memiliki peran yang penting dan harus memperhatikan dan diterapkan yang semata-mata demi kebaikan perusahaan. Selain itu juga dapat disebut sebagai pengetahuan dan norma-norma dalam pengelolaan bisnis serta moralitas yang berlaku secara universal terkait ekonomi dan sosial yang dijadikan sebagai standar serta pedoman karyawan.
Pengertian Etika Bisnis
Bisnis yang dijalankan bersama para stakeholder membuat perusahaan harus memastikan hubungan yang terjalin harus selalu baik. Sementara solusi dari masalah ini menerapkan prinsip etika dalam berbisnis yang ada di perusahaan. Etika bisnis adalah suatu pedoman tentang norma yang diterapkan oleh perusahaan, termasuk saat pengambilan keputusan.
Adanya hubungan baik yang terjaga antara perusahaan dan stakeholder lewat implementasi prinsip serta etika. Beberapa hal ini memiliki potensi usaha dalam membuat perusahaan berkembang, selain itu juga mendapatkan jaminan. Etika ini juga disebut sebagai cara dalam menjalankan bisnis dan meliputi semua bagian yang berhubungan dengan perusahaan, masyarakat dan individu.
Peran etika tersebut dalam sebuah perusahaan adalah sebagai pembentuk perilaku karyawan dan pimpinan dengan tujuan antara karyawan, perusahaan dan berbagai pihak internal dan eksternal lainnya yang sehat. Selebihnya etika dalam berbisnis juga menjadi pedoman dan standar tak hanya untuk karyawan namun juga manajemen untuk profesional hingga bermoral baik.
Pengertian Menurut Para Ahli
Velasquez
Velasquez menyebut sebagai sebuah studi yang fokus mengenai moral yang benar dan salah. Ilmu pengetahuan ini juga berkonsentrasi pada standar moral, yang diperlihatkan sebagaimana dalam kebijakan, perilaku bisnis dan institusi.
Yosephus
Etika bisnis adalah etika terapan yang dalam penerapan prinsip-prinsip moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi. Khususnya diterapkan dalam industri bisnis, dengan sasaran yang menjadi target etika bisnis adalah perilaku moral pebisnis dalam aktivitas ekonomi.
Hill dan Jones
Etika bisnis adalah suatu ajaran dalam membedakan antara salah dan benar, selain itu etika ini mampu memberi pembekalan kepada setiap para pemimpin perusahaan. Hal ini terjadi saat mereka dalam posisi mempertimbangkan mengambil keputusan strategis terkait dengan masalah moral.
Steade Et Al
Tak hanya sendiri, Steade Et Al bersama para rekan-rekannya merumuskan etika tersebut sebagai standar etika. Standar etika yang berhubungan dengan tujuan serta cara dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan industri bisnis.
Bertens
Bertens berpendapat jika etika tersebut memiliki arti yang lebih luas dari ketentuan hukum yang sebelumnya sudah diatur. Dalam sudut pandangnya, etika ini juga merupakan standar lebih tinggi dari standar yang berlaku secara hukum.
Muslich
Pendapat Muslich terkait etika bisnis adalah sesuatu yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, mengenai tata cara ideal serta pengaturan dan pengelolaan bisnis dan fokusnya pada norma-norma serta moralitas yang berlaku secara umum.
Teori Etika Bisnis
Pada umumnya teori etika ini membicarakan mengenai bagaimana perilaku berbisnis yang baik dan sesuai dengan normal. Meskipun terdapat empat teori besar yang harus dipelajari dalam konsep, terdapat beberapa teori dalam etika bisnis, berikut di antaranya.
Teori Keutamaan
Teori keutamaan menjadi teori pertama dalam etika bisnis, merujuk terkait pandangan bagaimana seseorang bersikap. Adanya perilaku dan sikap yang baik seseorang, berdampak pada tindakan selanjutnya menciptakan watak dan karakter yang baik termasuk berkaitan dengan moral.
Teori Hak
Teori hak berbicara terhadap sesuatu yang pantas dan harus didapatkan oleh seseorang, bukan tanpa alasan mengapa demikian. Karena nantinya jika dilihat dari segi bisnis, adanya keputusan yang dibuat dan diambil oleh perusahaan tidak melanggar hak seseorang.
Teori Deontologi
Teori menekankan pada kewajiban seseorang dalam berperilaku yang sesuai dengan tanggung jawab. Seperti saat bekerja di suatu perusahaan, kemudian mendapat tugas menangani pemasaran produk yang sesuai dengan teori deontologi dalam etika ini tentu harus dilakukan dengan baik.
Teori Teleologi
Teori beranggapan bahwa bisnis etis merupakan sesuatu yang berhasil menciptakan keseimbangan dengan baik hingga mencapai tujuan akhir. Seiring prosesnya yang berjalan, teori ini juga disebut sebagai teori dengan landasan konsep kebaikan.
Baca juga: Barang Inferior: Arti, Contoh, dan Pengaruh saat Ada Turun Harga
Prinsip Etika Bisnis
Otonomi
Kompetensi seorang pelaku bisnis dalam pengambilan keputusan harus baik, karena pada dasarnya prinsip otonomi memandang kepribadian itu sebagai wewenang perusahaan sepenuhnya. Hal yang kemudian memunculkan visi serta misi, sudah disusun hingga membawa dampak yang baik pada kesejahteraan karyawan dan stakeholder perusahaan.
Equilibrium
Prinsip yang berhubungan dengan otonomi para pelaku bisnis, semua keputusan yang diambil harus seimbang. Sehingga perusahaan tidak boleh berat sebelah khususnya saat mengambil sebuah keputusan, misalnya dalam pemberian upah sesuai kontrak dan kontribusi dari pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Free Will (Kehendak Bebas)
Yang dimaksud dengan kehendak bebas adalah kesempatan rata yang didapat individu, karena seluruh pelaku bisnis memiliki kebutuhan dan porsi yang sama sesuai potensi yang dimiliki. Sehingga tidak boleh adanya batasan, terutama untuk kepentingan satu kelompok atau pribadi saja.
Responsibility
Responsibility sempat dibahas pada teori deontologi, responsibility pelaku usaha menjadi keutamaan dalam perusahaan. Di samping mampu menerima kehendak bebas, karena semua perilaku dan tindakan yang diambil harus sesuai dan bisa dipertanggungjawabkan.
Honesty
Transparansi dan kejujuran menjadi dua hal yang harus diterapkan dalam berperilaku di dunia bisnis. Misalnya seperti adanya transaksi jual-beli produk, sehingga prosedur yang dilakukan harus sesuai dengan regulasi yang berlaku di perusahaan. Contoh etika bisnis lain seperti adanya laporan keuangan yang didasari dengan transparansi.
Contoh Kasus Etika Bisnis
Dalam menjaga bisnis untuk tetap berjalan dengan baik, tentunya harus menerapkan prinsip etika tersebut. Karena menjadi sangat penting untuk dilakukan, mulai dari kebiasaan kecil hingga menjadi usaha menghindari jeratan-jeratan pasal dalam menjalankan usaha. Berikut beberapa contoh kasus pelanggaran pertanyaan tentang etika bisnis yang terjadi di perusahaan.
Pelanggaran dalam Etika Berbisnis Lembaga Pers
Pelanggaran yang sering terjadi biasanya adalah suap dan korupsi, salah satu contoh kasusnya terjadi antara pejabat dan jurnalis. Sering terjadi ketika seorang pejabat memberi uang sogok kepada jurnalis untuk mau menutupi skandal, tentu ini tidak sesuai dengan kelima prinsip etika ini dan melanggar kode etik jurnalistik.
Pelanggaran dalam Etika Berbisnis Perusahaan Barang
Contoh kasus pelanggaran dalam hal ini seperti penimbunan masker yang muncul dan terjadi di awal kemunculan pandemi Covid-19. Banyak pihak tak bertanggung jawab dan hanya ingin menguntungkan diri sendiri dengan melakukan penimbunan masker secara sengaja untuk kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi pada umumnya.
Faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis
Jika dilihat dari banyaknya pelanggaran etika dalam berbisnis antara perusahaan dan stakeholder, sehingga memunculkan adanya asumsi jika terdapat beberapa hal sebagai pengaruh yang menyebabkan pelanggaran etika itu terjadi. Berikut ini beberapa penyebab atau faktor yang dinilai mempengaruhi etika bisnis.
- Pressure yang muncul karena adanya persaingan dari kompetitor.
- Kondisi ekonomi yang terjadi.
- Adanya kesalahan operasional.
- Pengetahuan individu terkait etika.
- Demand pasar yang dinilai tak sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Demikian penjelasan mengenai etika bisnis mulai dari pengertian, penjelasan teorinya, prinsip, hingga contoh kasus yang terjadi. Sampoerna University membangun program akademik dalam Fakultas Bisnis dengan tujuan memenuhi kebutuhan individu yang cakap dan terlatih dalam mengisi lapangan pekerjaan di sektor manajemen bisnis, perbankan dan jasa keuangan.
Program akademik Fakultas Bisnis Sampoerna University dirancang untuk memenuhi kurangnya talenta bangsa di sektor ini dan memastikan mahasiswa-mahasiswi sanggup bersaing di bidang pekerjaan bisnis baik di dalam negeri maupun luar negeri. Semua lulusan bisa langsung menerima tawaran pekerjaan dan mulai bekerja kurang dari dua bulan setelah kelulusan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
Referensi
Wikipedia