Banyak orang yang menganggap influencer adalah orang yang terkenal atau lebih sering disebut dengan selebriti. Apakah demikian?
Faktanya, banyak sekali influencer yang justru bukan seorang selebriti lho. Dan jumlahnya sangat banyak. Bahkan, tidak sedikit orang biasa yang justru terkenal melebih selebriti setelah mereka menjadi influencer. Setelah mereka dikenal sebagai influencer, mereka mulai diundang di TV layaknya selebriti.
Influencer ini biasanya digunakan oleh suatu brand atau bisnis untuk mendongkrak produknya. Agar bisa memilih influencer yang tepat, tentu perlu mengetahui strategi pemasaran yang akan dilakukan. Di program studi Pemasaran Digital Sampoerna University, kamu akan mempelajari strategi pemasaran digital ter up-to-date dan tidak ketinggalan zaman.
Lalu, apa arti influencer?
Dari istilahnya saja, jelas salah besar ketika influencer itu diartikan sebagai selebriti. Ini arti yang terlalu sempit. Memang benar influencer ada yang berasal dari selebriti. Namun, harus dipahami juga banyak orang biasa yang menjadi influencer.
Influencer artinya orang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu. Karena areanya di bidang marketing, maka ada makna yang sedikit dipersempit. Ia adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain atau membuat orang lain tertarik untuk membeli sebuah produk yang sedang dipasarkan.
Jika itu artinya dari seorang influencer, jelas bukan hanya selebriti yang bisa jadi influencer. Kamu pun yang mungkin notabene orang biasa bisa kok jadi influencer. Kuncinya, kamu mampu membuat orang tertarik dan percaya hingga akhirnya mau membeli produk dari brand yang sedang dipasarkan.
Saat ini, ada banyak sekali brand yang bekerja sama dengan influencer. Mereka tidak lagi hanya fokus dalam marketing di TV, buat iklan media sosial, atau memasang baliho besar di pinggir jalan besar. Mereka membutuhkan kekuatan dari seorang influencer yang mampu mempengaruhi calon konsumen.
Itulah mengapa banyak sekali orang yang tertarik menjadi influencer. Rate card influencer bisa melebihi pendapatan selebriti lho. Ini tergantung seberapa besar kemampuanmu untuk menaikkan sebuah brand.
Jadi, semakin yakin untuk menjadi seorang influencer?
Beberapa Jenis Influencer Berdasarkan Jumlah Follower
Dari penjelasan di atas, influencer adalah siapa pun yang mampu membuat orang tahu, percaya, dan akhirnya mau membeli sebuah produk. Mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan memanfaatkan media sosial yang ada.
Awalnya, mereka harus mendapatkan jumlah follower yang banyak. Semakin banyak jumlah followernya, semakin tertarik brand untuk mengajak kerja sama. Itulah mengapa saat ini influencer dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jumlah follower di media sosialnya. Apa saja itu?
Bisa dikatakan nano influencer ini adalah influencer yang paling sedikit followernya. Yaitu hanya di kisaran antara 1K hingga 10K saja.
Meskipun demikian, bukan berarti nano influencer ini kurang bagus untuk promosi lho. Untuk promosi bisnis yang sifatnya lokal, menggunakan jasa influencer yang satu ini sudah sangat powerful. Apalagi jika orang-orang di daerah sekitar sudah mengenal sang influencer. Pengaruhnya pasti sangat besar.
Di sisi lain, nano influencer biasanya memiliki follower yang aktif dan real. Bukan follower dari akun fake.
Ada dua hal yang bisa dijadikan patokan tentang siapa itu micro influencer. Yang pertama, ia memiliki media sosial dengan jumlah follower di atas 10K. Bahkan, kebanyakan influencer ini memiliki jumlah follower sebanyak 100K.
Yang kedua, ia memiliki personal branding yang cukup kuat. Misalnya saja ia mengkhususkan diri di bidang kecantikan, kesehatan, fashion, dan lain sebagainya. Karena mereka memiliki jumlah follower yang banyak serta bisa dikatakan ahli di bidang tertentu, pengaruhnya jelas lebih kuat, bukan?
Sama seperti micro influencer, macro influencer memiliki keahlian di bidang tertentu yang menjadi personal brandingnya. Hanya saja, jumlah followernya jauh lebih banyak, yaitu bisa mencapai 1 juta followers.
Siapakah macro influencer ini? Biasanya, mereka berasal dari kalangan artis dan selebritis. Sekarang, banyak juga macro influencer yang berprofesi sebagai vlogger.
Mega influencer memiliki lebih dari 1 juta followers. Selain itu, mereka juga sudah profesional dalam hal pekerjaan. Selain mereka memiliki brand image yang kuat seperti sebagai olahragawan, artis, selebritis, host, dan lain sebagainya, mereka sangat profesional.
Ada kontrak kerja yang jelas antara brand dengan mereka. Kontrak kerja tersebut dilengkapi dengan berbagai persyaratan serta tanggung jawab yang ketat.
Itulah 4 jenis influencer yang harus kamu ketahui dilihat dari jumlah followers di media sosialnya.
Baca juga: Apa Tanggung Jawab Sebagai Seorang Brand Ambassador
Beberapa Jenis Influencer Berdasarkan Platform yang Digunakan
Siapa bilang influencer itu hanya menggunakan media sosial berupa Instagram? Dulu memang kebanyakan influencer menggunakan media berupa Instagram. Hanya saja, ada lho influencer yang memanfaatkan platform lainnya.
Berikut ini jenis influencer berdasarkan platform yang mereka gunakan:
Ada yang bilang blog itu sudah mati. Tulisan sudah mulai ditinggalkan. Tidak banyak orang yang membaca tulisan, apalagi artikel yang panjang. Masyarakat kini lebih tertarik dengan media grafis dan juga video. Benarkah demikian?
Memang ada benarnya. Video jauh lebih menarik. Informasi yang disampaikan melalui video jauh lebih mudah dicerna.
Akan tetapi, bukan berarti blog atau tulisan sudah tidak laku lagi. Banyak lho influencer yang berasal dari kalangan blogger. Itu artinya tulisan untuk meng influence orang itu masih layak digunakan.
Biasanya, perusahaan dan brand besar yang bekerja sama dengan blogger. Jumlah blogger semakin sedikit. Ini menjadi kesempatan tersendiri jika kamu ingin terjun di bidang ini.
Jumlah influencer yang menggunakan Youtube semakin banyak. Itu artinya kamu harus berusaha lebih ekstra lagi untuk memenangkan kompetisi.
Melalui platform Youtube, influencer membuat konten video panjang atau pun konten pendek yang sekarang lebih dikenal dengan nama Youtube Short.
Platform yang paling lazim digunakan oleh para influencer adalah Instagram. Makanya, para influencer berusaha untuk menaikkan jumlah followers mereka di Instagram.
TikTok bisa dikatakan platform baru yang dimanfaatkan oleh para influencer sekarang. Biasanya, mereka memadukan platform TikTok mereka dengan platform lain untuk lebih cepat membesarkan media yang mereka gunakan.
Kira-kira, platform apa yang sebaiknya kamu gunakan ketika kamu ingin memulai karier sebagai seorang influencer? Apa pun platform yang kamu gunakan, kamu harus ingat satu hal. Influencer adalah orang yang mampu mempengaruhi orang lain. Jadi, bangun trust masyarakat dengan media sosial apa pun. Itu kunci utamanya.
Lalu, bagi yang ingin menggunakan influencer dalam bisnisnya, utamakan untuk disesuaikan dengan tujuan serta strategi pemasaran yang sudah ditentukan. Jangan hanya melihat seberapa terkenalnya influencer tersebut.
Maka dari itu, Sampoerna University membuka program studi Pemasaran Digital yang mencetak lulusan terbaik dalam dunia digital marketing. Sebab, program studi ini akan memberikan pengetahuan dasar tentang pemasaran, serta tak lupa keterampilan untuk bisa melakukan analisis pemasaran, pengambilan keputusan, sampai komunikasi yang efektif kepada semua pihak yang terlibat penjualan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
Referensi
Gramedia