Apa Itu Prototype?
Prototype berasal dari dua kata berbahasa Yunani. Yakni, Protos (yang pertama) dan typos (pola atau impresi). Dengan kata lain, prototype adalah sebuah model orisinil dari sesuatu yang sedang dikembangkan atau dipolakan oleh seorang developer. Tujuannya agar sesuatu yang dikembangkan bisa menjadi produk yang sempurna. Atau, menjadi sebuah produk yang mana sesuai dengan kebutuhan serta permintaan pasar. Adanya rancangan awal ini memungkinkan developer dapat mempresentasikan ide produk kepada klien dengan sangat meyakinkan. Bahkan, developer bisa memberikan gambaran jelas mengenai suatu produk ke depannya. Tidak hanya itu saja, penyempurnaan dari suatu rancangan ini bisa dilakukan dengan menerima masukan dari klien. Dengan begitu, produk jadi akan sesuai dengan permintaan klien atau pemilik industri ke depannya. Contohnya, klien meminta untuk menambah beberapa fitur untuk melengkapi sebuah produk berbentuk barang elektronik. Fitur tersebut dimaksudkan agar fungsinya lebih lengkap sehingga bisa memiliki nilai lebih dan menonjol di pasaran. Dari penjelasan ini bisa disimpulkan jika prototype produk adalah sebuah metode dalam pengembangan sebuah produk tertentu. Yakni, dilakukan dengan membuat rancangan, sampel, hingga model yang ditujukan untuk menilai proses kerja dari produk yang akan dibuat. Dengan kata lain, ini bukanlah produk final yang akan dirilis. Melainkan, hanya sebatas kerangka awal yang nantinya disempurnakan hingga menjadi produk jadi.
Manfaat Prototype
Membuat prototype sendiri sangatlah penting bagi pengembang dan pemilik industri. Manfaatnya sangatlah besar. Di antara manfaatnya sebagai berikut:-
Menghemat Biaya Produksi
-
Memudahkan Presentasi Produk
-
Menjadi Acuan Untuk Pengembangan Produk
-
Memberi Visi Lebih Nyata
-
Menjadi Wadah Keinginan Pengguna

3 Contoh Prototype
Terdapat 3 contoh prototype produk yang menjadi dasar dari pembuatannya. Metode pembuatannya sebagai berikut:-
Paper Prototyping (Low-fi)
-
Digital Prototype
-
HTML Prototype