Kalau kamu suka dengan dunia marketing, kamu pasti sudah tidak asing dengan apa itu brand ambassador. Akan tetapi, apakah kamu yakin tahu betul apa saja tugas serta tanggung jawab seorang brand ambassador?
Banyak yang mengira seorang brand ambassador itu orang yang hanya mempromosikan sebuah produk atau layanan. Itu memang benar tapi tidak sepenuhnya benar. Jika tugasnya hanya sebagai marketer, apa bedanya dengan seorang sales biasa?
Padahal, jelas ada perbedaan. Pendapatannya saja sangat tinggi. Tentu tugas serta tanggung jawabnya juga sangat tinggi. Lalu, apa tanggung jawab seorang brand ambassador?
Sebelum memahami lebih jauh mengenai brand ambassador, kamu harus memahami terlebih dahulu dunia pemasaran digital. Untuk mengenal lebih dalam mengenai pemasaran digital ini, Sampoerna University membuka program studi Digital Marketing. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.
Apa yang Dimaksud dengan Brand Ambassador
Sebelum membahas lebih jauh mengenai tugas seorang brand ambassador, ada baiknya kamu pahami dulu arti brand ambassador. Kamu pasti tahu ini bukan istilah dalam Bahasa Indonesia melainkan dalam Bahasa Inggris. Di kamus Bahasa Indonesia, ini dikatakan sebagai duta merek. Kalau dilihat dari istilah Bahasa Indonesianya, apakah kamu sudah bisa menebak apa itu brand ambassador?
Karena sebagai duta, maka bisa dikatakan orang yang menjadi ambassador sebuah brand itu merepresentasikan brand tersebut. Masyarakat harus langsung tahu bahwa orang tersebut itu menjadi bagian terpenting sebuah brand. Bahkan, orang-orang sudah tidak terlalu memperdulikan namanya. Sekali orang tersebut muncul, di otak masyarakat hanyalah nama brand yang direpresentasikan.
Oleh sebab itu, pemilihan seseorang untuk menjadi duta merek tidak boleh sembarang. Ia harus orang yang benar-benar sesuai dengan produk atau brand tersebut. Misalnya saja, produk kosmetik sudah seharusnya dikenalkan oleh seorang duta merek yang cantik, bukan? Produk laptop atau smartphone biasanya dipromosikan oleh seorang duta merek yang aware terhadap teknologi.
Dari sini, sudah jelas brand ambassador artinya apa? Yang pasti, ia bukan hanya seseorang yang mempromosikan produk. Ia harus seolah-olah menjadi bagian dari brand. Kemudian, orang-orang yang menjadi calon customer menjadi lebih banyak yang tahu, suka, dan beli.
Ada 4 Jenis Brand Ambassador yang Kamu Harus Tahu
Saat ini, duta merek semakin beragam. Ini tidak lepas dari perkembangan strategi online marketing serta perilaku masyarakat yang dinamis. Setidaknya, ada 4 jenis duta merek yang harus kamu ketahui, yaitu:
Istilah influencer mungkin sudah tidak asing sekarang ini. Pasalnya, banyak sekali orang yang menjadi influencer, mulai dari orang biasa hingga public figure.
Faktanya, memang sangat menggiurkan jika melihat pendapatan seorang influencer. Mereka hanya perlu memposting konten, entah itu artikel, caption di media sosial, foto, atau video. Terdapat unsur promosi di setiap konten yang dibuat.
Konten bisa berupa konten direct selling, informatif yang ditambahi dengan copywriting, dan lain sebagainya. Apapun metode yang digunakan, influencer harus mampu mengajak orang lain untuk suka dan membeli sebuah produk.
Berapa pendapatan yang influencer dapatkan? Ini tergantung kesepakatan dengan pemilik brand. Biasanya, semakin tinggi follower atau pengikut di media sosial, maka semakin tinggi pula fee yang influencer dapatkan.
Apalagi jika ternyata pengaruh langsung terasa, seperti naiknya jumlah follower, naiknya jumlah order, dan lain sebagainya. Biasanya, fee yang ditetapkan oleh influencer akan semakin tinggi.
Brand ambassador jenis ini hampir mirip dengan influencer. Hanya saja, affiliator biasanya menggunakan link yang ditanamkan atau disematkan dalam sebuah blog. Biasa juga link tersebut di share ke media sosial mereka. Jika ada yang membeli dari link tersebut, maka sang affiliator akan mendapatkan komisi.
Intinya sama. Affiliator dan influencer harus mampu mempengaruhi orang lain sehingga mau akhirnya mau membeli. Perbedaannya hanya saja. Influencer biasanya mendapatkan pendapatan dari postingan. Sementara itu, affliator hanya akan mendapatkan komisi jika ada sales.
Dari perbedaan tersebut, menurut kamu mana yang paling tepat untuk kamu pilih?
-
Informal Brand Ambassador
Ini sangat berbeda dengan influencer dan affiliator. Pemilik brand akan datang ke influencer dan affiliator untuk melakukan kerja sama. Berbeda dengan informal brand ambassador. Ia sebenarnya orang biasa yang mungkin tidak memiliki banyak follower di media sosial. Akan tetapi, ia dengan senang hati mempromosikan sebuah brand tanpa mendapatkan imbalan. Hanya saja, ketika pengaruhnya cukup baik, maka lambat laun ia menjadi influencer. Ini yang sering disebut dengan micro-influencer.
College artinya kampus. Jadi, sudah bisa ditebak siapakah college brand ambassador? Betul sekali. Ia adalah mahasiswa yang dengan senang hati mempromosikan sebuah produk. Ia melakukan promosi entah itu dengan posting story, post, atau memasang pamflet. Biasanya, duta merek jenis yang satu ini hanya berada di scope kampus atau universitas saja.
Itulah 4 jenis brand ambassador yang harus kamu ketahui. Sudah semakin jelas bukan apa itu duta merek?
Ini Dia Tugas serta Tanggung Jawab Seorang Brand Ambassador
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, seorang duta merek memiliki tugas bukan hanya mengenalkan sebuah produk. Lebih dari itu, ada 3 tugas utama lainnya yang jauh lebih penting.
Yang pertama, tugas seorang duta merek adalah membangun opini positif di masyarakat. Brand tidak akan diterima jika masyarakat tidak percaya. Masyarakat bisa percaya jika ada opini positif mengenai brand. Tugas seorang duta merek adalah menyampaikan informasi positif entah itu melalui gambar, foto, video, tulisan, dan lain sebagainya.
Yang kedua, duta merek bertugas untuk memberikan saran kepada pemilik brand. Karena ia bersinggungan langsung dengan customer, duta merek tahu apa yang mereka inginkan. Dari situlah ia bisa mengusulkan sebuah perbaikan agar produk lebih bisa diterima oleh masyarakat
Yang ketiga, ia harus menyampaikan visi dan misi perusahaan. Promosi tidak hanya mengenai keunggulan produk. Yang harus dipertimbangkan juga adalah visi dan misi perusahaan. Apalagi jika ada value luar biasa dari perusahaan. Maka akan lebih mudah bagi seorang duta merek yang membuat masyarakat percaya lalu menyukai produk.
Setidaknya itulah 3 peran penting seorang brand ambassador. Yang pasti, ini bukan hanya tentang memasarkan produk. Lebih dari itu, seorang duta merek harus mampu meningkatkan loyalitas dan awareness customer mengenai sebuah produk. Itulah mengapa tanggung jawabnya sangat berat. Rusaknya imej seorang duta merek bisa juga berimbas pada turunnya sales produk.
Agar bisa menjadi brand ambassador atau bahkan mencari brand ambassador yang tepat, kamu perlu mempelajari perkembangan dunia digital marketing. Untuk mempelajarinya, kamu bisa mengambil kuliah di Sampoerna University jurusan Pemasaran Digital atau Digital Marketing.
Di jurusan ini, mahasiswa akan belajar mengenai strategi pemasaran yang lebih up-to-date. Selain itu, kurikulum yang digunakan di jurusan pemasaran digital Sampoerna University diadaptasi dari kurikulum University of Arizona, salah satu universitas terkemuka di dunia. Sehingga, materi yang didapatkan sudah sesuai dengan kondisi global.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
Referensi
Glints