Apakah boleh mengikuti SNBT 2 kali? SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri yang sangat kompetitif, yang hanya bisa diikuti 1 kali setiap tahunnya, namun bisa diikuti pada tahun berikutnya. Jadi tidak heran jika banyak siswa merasa bingung dan putus asa saat tidak lolos SNBT. Lalu, jika tidak lulus SNBT, apa yang harus dilakukan?
Jika tidak lulus SNBT, bisa ikut seleksi mandiri, sekolah kedinasan, atau mungkin daftar perguruan tinggi swasta. Selengkapnya, mengenai apa saja yang harus dilakukan, jika tidak lulus SNBT akan diuraikan berikut ini.
Key takeaway:
- SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri yang sangat kompetitif.
- Gap Year merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk siswa yang mengambil jeda waktu dan mendaftar di tahun berikutnya.
- Jika tidak lulus SNBT, bisa coba tes mandiri, sekolah kedinasan, gap year, atau daftar PTS.
Jika Tidak Lulus SNBT, Apa yang Harus Dilakukan?
Bagi yang tidak lulus SNBT, jangan berkecil hati, karena Anda bisa melakukan 4 hal berikut.
1. Ikut Seleksi Mandiri
Bagi siswa yang tidak lulus SNBT, bisa mengikuti seleksi mandiri yang diadakan oleh setiap Perguruan Tinggi Negeri. Perlu diperhatikan, bahwa setiap perguruan tinggi memiliki aturan seleksi mandiri yang berbeda-beda.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda pastikan untuk mencari tahu ketentuan seleksi mandiri di setiap PTN, seperti waktu, mekanisme, dan persyaratan yang dibutuhkan. Ini biasanya bisa diakses pada website atau media sosial PTN terkait.
2. Pertimbangkan Sekolah Kedinasan
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan saat tidak lulus SNBT, yakni mendaftar seleksi sekolah kedinasan. Sekolah kedinasan merupakan perguruan tinggi dengan sistem ikatan dinas yang berada di bawah naungan kementerian dan lembaga pemerintah, sehingga siswa yang lulus dari sekolah ini akan menjadi PNS.
Beberapa sekolah kedinasan yang ada di Indonesia yang bisa Anda daftar, yaitu:
- Politeknik Keuangan Negara (PKN),
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN),
- Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN),
- Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN),
- Politeknik Statistika (STIS),
- Poltekip dan Poltekim,
- Sekolah Kedinasan Kemenhub, dan
- Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG).
3. Gap Year
Jika Anda tidak ingin ikut tes mandiri ataupun sekolah kedinasan, bisa dengan gap year. Menurut Jurnal OnLine UNESA, Gap Year merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk siswa yang mengambil jeda waktu dan mendaftar di tahun berikutnya.
Jadi, dengan gap year siswa bisa mempersiapkan tes SNBT untuk tahun berikutnya dengan lebih baik, sehingga peluang lulus lebih besar. Oleh sebab itu, tidak heran jika pada masa gap year, banyak calon mahasiswa yang mengikuti kursus persiapan seleksi ke kampus impian.
4. Daftar Perguruan Tinggi Swasta
Jika cara sebelumnya tidak berhasil, Anda bisa mendaftar perguruan tinggi swasta. Saat ini, ada banyak perguruan tinggi swasta yang tidak kalah bagusnya dengan PTN, seperti Sampoerna University.
Sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang menjalin kerja sama resmi dengan University of Arizona, Sampoerna University menawarkan two degree program yang sangat inovatif dan mampu mendukung kesuksesan siswanya di masa depan.
Melalui program ini, siswa bisa lulus kuliah dengan dua gelar sekaligus: S1 dari Sampoerna University dan Bachelor’s Degree dari University of Arizona. Menariknya, siswa bahkan bisa mendapatkan gelar internasional tersebut tanpa harus meninggalkan Indonesia.
Dengan demikian, bersama Sampoerna University, Anda tentu bisa mendapatkan pendidikan global yang kualitasnya sangat bersaing dengan PTN. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang two degree program dan manfaatnya bagi masa depan Anda, silakan hubungi kontak tim kami di sini.
