Artikel,
Artikel - FOB,
Edukasi,
Perkembangan zaman di era sekarang membuat persaingan bisnis juga semakin ketat. Bahkan satu produk tertentu bisa diproduksi oleh banyak perusahaan. Oleh sebab itu, perlu adanya inovasi agar bisa memenangkan persaingan. Salah satu bentuk inovasi dari persaingan bisnis adalah pengembangan produk. Apa itu pengembangan produk?
Pengembangan produk adalah suatu strategi, proses, dan inovasi dari produsen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dari produk yang sudah ada untuk dipasarkan. Pengembangan ini dilakukan supaya bisa memberikan nilai lebih di mata konsumen.
Pengembangan produk ini bisa dibilang hukumnya wajib dilakukan guna bisa tetap bersaing di pasar dan tidak tertinggal dari kompetitor.
Oleh sebab itu strategi pengembangan produk ini tidak akan pernah berhenti selama masih ada pesaing di pasar. Pasalnya, kompetitor pasti juga akan selalu mengembangkan produknya seiring dengan persaingan yang ketat di pasar.
Contoh pengembangan produk yang dapat dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari adalah makin berkembangnya telepon genggam. Seperti diketahui saat ini produk telepon genggam kian banyak beredar di masyarakat. Padahal, pada dasarnya fungsinya sama, yaitu sebagai alat komunikasi.
Namun, pada prakteknya setiap produk telepon genggam selalu berinovasi untuk memberikan kepuasan yang berbeda di mata konsumen.
Jenis inovasi terkait dengan pengembangan produk adalah misalnya produk handphone merek Apple yang mengembangkan produknya dengan teknologi sidik jari untuk membuka kunci, di saat produk handphone lain masih menggunakan kata sandi manual untuk membuka kunci telepon genggam.
Menurut Kotler dan Keller (2008), ada dua tujuan utama mengapa produk dikembangkan sedemikian rupa, tujuan itu antara lain;
Sedangkan menurut Alma (2002), ada beberapa alasan dilakukannya pengembangan produk, yaitu:
Dalam mengembangkan suatu produk, tentunya dibutuhkan strategi-strategi tertentu untuk melakukannya. Strategi-strategi itu di antaranya:
Strategi ini dilakukan dengan cara melakukan variasi-variasi baru untuk memperbaiki dan memaksimalkan produk yang sudah ada. Cara ini cenderung lebih aman ketimbang harus merilis produk baru yang membutuhkan biaya lebih untuk melakukan riset.
Produk lama yang sudah jelas pangsa pasarnya hanya tinggal dikembangkan baik dari segi kualitas, fasilitas, maupun nilai yang dimiliki sehingga konsumen lama akan tetap setia, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan konsumen baru
positioning ini dilakukan ketika ada persaingan yang ketat di dalam satu tipe produk yang sama. Jadi, spesialisasi dan positioning ini dilakukan dengan cara menargetkan produk ke kalangan tertentu atau membuat produk memiliki nilai bagi kalangan tertentu. Bukan tidak mungkin produk justru akan mendapatkan target pasar yang baru.
Produk lama dapat diubah idenya agar bisa berbeda dari para kompetitor atau pesaing. Misalnya mengenai strategi promosi yang dibedakan.
Lini produk dapat diperluas, misalnya ketika ada produsen televisi yang mengembangkan produknya dengan membuat lini di bidang lain seperti pengeras suara agar bisa mengembangkan pangsa pasar. Atau misalnya produsen mobil membuat produk motor untuk meraih target pasar pengguna motor.
Meniru pesaing sebenarnya bukan hal yang salah asalkan bukan plagiarisme penuh. Maksud dari meniru pesaing ini adalah menerapkan inovasi yang sama terhadap produknya, tetapi tidak semua ditiru.
Menambah produk dalam hal ini dimaksudkan dengan memberikan varian-varian baru dari produk yang sudah ada. Misalnya produk permen rasa buah, mengembangkan produk permen dengan rasa susu.
Baca juga: Apa Itu Personal Selling? Ciri, Bentuk, Prinsip dan Manfaat
Pengembangan produk tidak bisa dilakukan dengan asal-asalan. Pasalnya, ada beberapa tahapan yang wajib dipenuhi agar pengembangan produk dapat berjalan dengan baik. Tahapan itu antara lain:
Analisis kebutuhan konsumen ini adalah tahapan untuk melihat permasalahan yang ada di pasaran. Jadi pada tahapan ini, produsen dapat mencari tahu apa sebenarnya hal-hal yang diinginkan oleh konsumen agar masalahnya terselesaikan.
Tahapan ini krusial, karena melalui tahapan ini kita akan lebih tahu dimana produk itu harus dikembangkan supaya tidak sia-sia karena salah sasaran.
Setelah melakukan analisis, ide-ide biasanya bermunculan dengan berlandaskan permasalahan yang ada di lapangan. Ide-ide itu kemudian dikumpulkan untuk nantinya dijadikan sebagai landasan membuat strategi pengembangan produk.
Setelah ide dan gagasan terkumpul, kemudian ide-ide tersebut akan disortir dan dievaluasi. Setelah itu dipilih mana ide yang sekiranya relevan untuk dieksekusi dan kemudian menghapus ide-ide yang tidak realistis dan tidak relevan untuk dikerjakan. Eliminasi ide itu dilakukan supaya tidak menghabiskan waktu untuk melakukan sesuatu yang tidak efektif.
Setelah ide disortir kemudian perusahaan akan menganalisis relevansi ide terhadap jalannya bisnis. Maksudnya adalah apakah ide itu nantinya dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap jalannya bisnis.
Analisis ini bisa dilakukan dengan melakukan riset atau survei pasar agar mengetahui apakah ide yang diajukan akan memberikan dampak.
Apabila dari segi bisnis sudah sesuai, maka tahap selanjutnya adalah menganalisis strategi yang akan digunakan untuk memasarkan produk tersebut. Pemasaran ini sangat penting dilakukan agar konsumen tahu keberadaan dari produk baru tersebut.
Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran. Pertama, strategi pemasaran harus mengetahui posisi produk serta target pasarnya. Kedua adalah mengenai gambaran harga, dan ketiga adalah target penjualan dan sasaran laba.
Setelah seluruh analisis dari segi bisnis maupun pemasaran dilakukan, pengembangan produk dieksekusi. Jadi barang yang akan dikembangkan diproduksi dalam jumlah terbatas.
Setelah barang yang sudah dikembangkan dilakukan, kemudian barang itu diujikan baik secara bisnis maupun secara dampak bagi konsumen. Bagian dari aspek pengembangan produk disebut pengujian produk.
Pengujian-pengujian itu mencakup pengujian konsep dan desain produk, pengujian pengalaman konsumen terhadap produk, sampai pengujian di laboratorium.
Apabila semua tahapan sudah terlewati, selanjutnya adalah tahap penjualan, dimana barang yang sudah diuji didistribusikan untuk dijual ke konsumen. Tahap penjualan ini umumnya beriringan dengan strategi pemasaran produk.
Bagi yang tertarik mempelajari pengembangan produk, Sampoerna University menyediakan program studi yang sejalan dengan hal tersebut. Program studi tersebut adalah Program Studi Kewirausahaan. Melalui program studi ini, mahasiswa diharapkan untuk belajar tidak hanya bagaimana cara memulai, namun juga bagaimana menyelesaikan kewirausahaan dengan sempurna. Untuk mendukung hal itu, Sampoerna University mengadakan program rutin yaitu CEO Talks dan Founders in Action.
Referensi
Kajianpustaka.com – Pengembangan Produk