Artikel,
Teknik pengumpulan data yang tepat menjadi salah satu poin penting dalam pengerjaan karya ilmiah untuk para peneliti. Tentu saja, teknik ini tergantung dari berbagai macam hal dan perlu memeprtimbangkan banyak hal.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data dan bagaimana prosesnya dan jenis-jenis data yang ada? Simak selengkapnya dalam pembahasan tentang teknik tersebut berikut ini!
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknik artinya metode atau sistem mengerjakan sesuatu, sedangkan pengumpulan artinya proses, cara, perbuatan mengumpulkan; perhimpunan; pengerahan.
Lalu, data berarti keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Jadi, secara singkat, teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan bahan nyata yang digunakan dalam penelitian.
Teknik ini perlu langkah yang strategis dan sistematis guna mendapatkan data valid dan sesuai dengan kenyataan. Teknik-teknik yang ada termasuk melakukan pengumpulan data lewat pengamatan, angket, wawancara, uji atau tes, dokumentasi, dan lain sebagainya.
Pengumpulan data dilakukan untuk memastikan data dan teori valid dan juga sesuai kenyataan. Peneliti dianjurkan terjun langsung dan mengetahui teknik ini agar mengetahui validitas konsep penelitiannya. Lalu bagaimana pengertian teknik pengumpulan data menurut para ahli?
Para ahli memiliki pengertian mereka sendiri, Riduwan (2010) mengatakan teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Sedangkan Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011) mengungkapkan teknik pengumpulan data adalah prosedur sistematis untuk mendapatkan data yang diperlukan. Lalu, Sugiyono (2013) mengatakan teknik ini merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian dengan tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Berikut ini yang tidak termasuk dalam teknik pengumpulan data adalah menerka-nerka jumlah suatu objek atau menganggap tahu isi pikiran subjek tanpa melakukan wawancara. Teknik ini bisa dilakukan dengan pengamatan, angket, wawancara, dan studi pustaka. Lalu, bagaimana saja teknik yang ada?
Berikut ini beberapa teknik yang ada:
Dalam teknik ini, dilakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis soal gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik ini termasuk metode pengumpulan data yang mudah dilakukan, banyak digunakan untuk survei, contohnya saat meneliti sikap dan perilaku masyarakat.
Dalam teknik observasi, peneliti cenderung terjun langsung ke lokasi untuk memutuskan alat ukur yang tepat untuk digunakan.
Dalam teknik ini, dilakukan dengan metode memberikan pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang berperan sebagai responden. Teknik ini sulit dilakukan saat responden jumlahnya besar atau tersebar di banyak tempat.
Selain itu, harus ada skala yang jelas dalam pengukuran, bahasa yang digunakan juga dipahami semua responden, serta jawaban bisa dari pertanyaan terbuka atau tertutup.
Metode ini dilakukan dengan tatap muka langsung dan melakukan tanya jawab antara peneliti atau pengumpul data dengan responden atau narasumber atau sumber data. Teknik ini tidak mungkin dilakukan jika responden jumlahnya besar, sehingga biasanya hanya digunakan sebagai studi pendahuluan.
Dalam metode ini, peneliti mengambil sumber penelitian dari dokumen atau catatan dari peristiwa yang sudah berlalu. Artinya penelitian dilakukan dengan mengambil hasil pengamatan orang lain, bisa melalui catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana proses yang harus dilakukan dalam pengumpulan data?
Baca juga: Pengertian Etos Kerja, Karakteristik, Manfaat, & Cara Menumbuhkan
Berikut ini adalah beberapa proses atau langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam proses pengumpulan data.
Data bisa dibedakan menjadi berbagai jenis, tergantung parameter apa yang digunakan.
Menurut cara mendapatkan, data dibagi menjadi dua: data primer yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti dan data sekunder, data yang didapatkan secara tak langsung oleh peneliti.
Menurut sumbernya, data dibedakan menjadi dua: data internal yang menggambarkan keadaan di dalam sebuah organisasi dan data eksternal yang menggambarkan keadaan di luar sebuah organisasi.
Menurut sifatnya, ada dua jenis data yaitu teknik pengumpulan data kualitatif dan teknik pengumpulan data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka pasti, bisa diukur, dan bisa dihitung menggunakan variabel angka.
Sedangkan data kualitatif tak berbentuk angka dan tak dapat dianalisis dengan bentuk bilangan atau angka.
Menurut waktu pengumpulannya, data dibedakan menjadi dua: Cross section atau insidentil yaitu data pada suatu waktu tertentu dan data berkala atau time series alias data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu.
Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses menuliskan pengumpulan data:
Jika salah memilih teknik ini, ada beberapa konsekuensi yang harus didapatkan peneliti. Oleh sebab itu, perlu dipilih teknik yang tepat.
Dampak jika salah memilih:
Demikian penjelasan lengkap tentang arti, proses, dan jenis teknik pengumpulan data. Dengan memahaminya, mahasiswa akan dapat lebih mudah dalam menyusun karya ilmiah. Apalagi, di Sampoerna University mahasiswa sangat didukung dalam menyusun karya ilmiahnya dengan dibentuk unit Center for Research and Community Service (CRCS) di bawah Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (Vice Rector of Academic and Student Affairs /VRASA), untuk memfasilitasi dan mengelola kegiatan penelitian dan pelayanan masyarakat yang dilakukan oleh fakultas.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
[formidable id=8]
Referensi