Dalam dunia pemasaran, salah satu hal yang paling dicari dari penjual adalah brand loyalty dari pelanggan atau konsumen. Hal itu bisa dicapai dengan banyak cara. Akan tetapi, sebenarnya apa itu brand loyalty dan bagaimana contoh brand loyalty? Simak selengkapnya soal pengertian brand loyalty berikut ini!
Pengertian Brand Loyalty
Jika ditranslasi ke dalam Bahasa Indonesia, brand loyalty berarti loyalitas merek. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas berarti kepatuhan; kesetiaan. Sedangkan merek artinya tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal; cap (tanda) yang menjadi pengenal untuk menyatakan nama dan sebagainya.
Jadi, bisa dikatakan brand loyalty adalah loyalitas konsumen terhadap sebuah merek dari produk tertentu. Dalam bidang pemasaran, brand loyalty artinya ukuran yang memperlihatkan ikatan antara pelanggan dan sebuah merek.
Brand loyalty juga memperlihatkan sikap positif konsumen kepada sebuah merek, membangun komitmen, dan punya kecenderungan untuk membeli lagi produk tersebut pada masa depan.
Ikatan ini sangat penting, dengan ukuran ikatan itu bisa memperkirakan soal kemungkinan apa pelanggan akan beralih ke merek lain atau tidak saat kompetitor menawarkan perubahan, seperti harga atau promo tertentu.
Jika ikatan kuat, atau bisa dibilang konsumen tersebut loyal terhadap suatu brand, ia tak akan mudah berganti ke merek lain meski ada merek lain yang punya harga lebih murah, kemasan menarik, rasa lebih enak, dan hal-hal lainnya.
Contoh brand loyalty adalah misal seseorang yang setiap membeli barang elektronik pasti membeli merek A, tidak mau beralih ke merek lain meski mendapatkan iming-iming yang menggiurkan. Lalu, apa saja tingkatan konsumen dalam brand loyalty?
Tingkatan Brand Loyalty
Dalam teori brand loyalty, konsumen bisa dibagi ke dalam tingkatan atau level loyalitas terhadap sebuah merek. Setidaknya ada lima tingkatan dalam brand loyalty:
-
Switcher atau Price Buyer
Tingkatan paling bawah, bukan target utama dari sebuah produk. Konsumen tingkatan ini bukan pembeli loyal, akan berpindah merek jika ada penawaran yang menarik.
Brand tidak akan punya pengaruh signifikan terhadap konsumen dalam tingkatan ini, karena konsumen ini tak mengejar merek, hanya produk yang memberi manfaat paling besar, misal harga paling murah.
-
Habitual Buyer
Dalam tingkatan ini, konsumen membeli karena kebiasaan. Konsumen biasanya merasa puas atau setidaknya tidak kecewa dengan produk atau layanan yang ada, jadi akan tetap membeli selama tidak ada kesalahan fatal dalam produk tersebut.
Hal ini karena ketika konsumen beralih merek, mereka akan butuh usaha lebih besar, dari mulai mengamati hingga mencoba-coba produk lain.
-
Satisfied Buyer
Tingkatan ini termasuk konsumen yang sudah loyal terhadap suatu merek. Hal ini karena konsumen merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan, meski masih ada kemungkinan kecil untuk mereka pindah merek.
Pembeli di tingkatan ini mungkin berpikir bahwa pindah merek justru akan merugikan mereka, karena butuh biaya, waktu, usaha, risiko, dan hal-hal lain yang tak mudah dan murah. Hal ini juga dimengerti oleh kompetitor yang biasanya akan menanggung biaya peralihan melalui keuntungan-keuntungan seperti diskon, dan lain sebagainya.
-
Liking the Brand
Dalam tingkatan ini, konsumen sudah menyukai merek yang ada, artinya pembeli sudah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan merek tersebut. Kesukaan ini bisa berasal dari banyak sebab, seperti pengalaman memakai produk, kualitas memenuhi ekspektasi, dan simbol untuk konsumen.
-
Committed Buyer
Ini merupakan tingakatan konsumen untuk pembeli yang paling setia. Menggunakan merek ini akan membuat konsumen semakin bangga, dan memilih merek ini sebagai identitas mereka. Keberadaan merek produk tersebut juga jadi hal penting dalam hidup mereka, mereka sudah punya kepercayaan yang sangat besar terhadap merek tersebut.
Sangat sulit membuat pembeli tingkatan ini untuk berpindah hati, dengan konsumen ini juga akan merekomendasikan produk tersebut kepada orang-orang lain di sekitarnya. Lalu, selain tingkatan, apa sebenarnya fungsi dari brand loyalty?
Baca juga: Pengertian Affiliate Marketing, Cara Kerja, Hingga Kelebihan & Kekurangan
Fungsi Brand Loyalty
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari brand loyalty:
Brand loyalty bisa membuat biaya pemasaran menjadi berkurang karena pelanggan lama yang sudah loyal terhadap merek tersebut. Jadi, produk bisa fokus mencari pemasaran untuk pelanggan baru.
Penjualan akan semakin meningkat seiring meningkatnya brand loyalty. Ini karena pembeli biasanya membeli produk karena kebiasaan dan keyakinan, hal yang ingin dicapai dalam sebuah brand loyalty.
Brand loyalty juga bisa mendatangkan konsumen baru, hasil dari rekomendasi pembeli-pembeli yang sudah loyal dan merekomendasikan produk tersebut ke orang-orang di sekitarnya. Semakin banyak orang yang membeli produk, juga akan semakin menarik bagi pelanggan baru untuk mengikuti membeli produk tersebut.
-
Provide Time to Respond Competitive Threats
Brand loyalty juga memberi waktu kepada produk untuk bisa merespons ancaman dari kompetitor. Produk akan memiliki waktu untuk penyesuaian produk sebelum pelanggan beralih hati, untuk bisa menyesuaikan dengan persaingan yang ada.
Konsumen biasanya akan memberikan waktu untuk produk memperbarui atau melakukan penyesuaian saat muncul pesaing baru.
Cara Meningkatkan Brand Loyalty
Berikut ini adalah beberapa cara untuk bisa meningkatkan brand loyalty dari konsumen:
- Pahami kebutuhan dan keinginan konsumen, karena konsumen akan mencari produk yang akan membantu mereka memenuhi kebutuhan.
- Tingkatkan brand engagement, karena banyak konsumen membeli didorong pikiran alam bawah sadar. Bisa dilakukan dengan memberi diskon, informasi, tips, atau hiburan dan hal lain sebagainya.
- Pastikan merek tetap konsisten, dalam hal kualitas, pelayanan, dan hal lain agar konsumen tak kecewa dan beralih ke produk lain.
- Kenalkan brand value yang dimiliki oleh merek tersebut kepada konsumen, karena untuk menjelaskan bahwa produk itu mencoba memberi yang terbaik untuk konsumen.
- Buat logo dan warna yang menarik, karena akan semakin mudah diingat oleh konsumen.
- Ajak konsumen untuk terus membeli produk tersebut, bisa dengan diskon, giveaway, kartu member, hadiah, dan hal-hal lain yang bisa menjaga ikatan dengan pelanggan.
Demikian penjelasan lengkap tentang arti, tingkatan, fungsi, dan cara meningkatkan brand loyalty. Untuk memperdalam hal ini, Untuk memperdalam brand loyalty, dapat dipelajari di Fakultas Bisnis Sampoerna University, lebih tepatnya di Program Studi Pemasaran Digital atau Digital Marketing.
Program studi ini memberi pengetahuan mendasar mengenai ilmu pemasaran dan memberikan keterampilan dalam analisis pemasaran, pengambilan keputusan, dan komunikasi yang efektif dengan pihak-pihak lain dalam organisasi.
Mengingat lanskap pemasaran yang terus menerus mengalami perubahan, lulusan Sampoerna University mendapatkan keunggulan tersendiri karena mereka juga dapat memperoleh gelar dari University of Arizona—salah satu universitas terkemuka di dunia. Pada tahun 2017, seluruh lulusan Fakultas Bisnis telah mendapatkan pekerjaan dalam waktu 2 bulan setelah kelulusan.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
Referensi
Glints