Critical thinking biasanya harus dimiliki oleh seseorang yang sedang dalam proses mencari kerja dan berpikir kritis.
Critical thinking adalah salah satu
soft skill yang menjadi poin dalam rekrutmen karyawan ketika perusahaan membuka lowongan pekerjaan. Seiring perkembangan zaman, di era modern dengan percepatan informasi, menjadi kritis memang sangat diperlukan.
Berpikir secara kritis membuat seseorang mampu memilah informasi secara tepat dan tidak terjebak pada hal-hal yang merugikan. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam dunia kerja, terutama saat menjalani pekerjaan di tempat bekerja nya. Pola pikir kritis tak hanya harus dilakukan oleh pemilik jabatan tinggi, tetapi semua orang memerlukannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pengertian Critical Thinking
Perlu diketahui bahwa berpikir kritis adalah salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi atau bisa disebut
High Order Thinking Skills (HOTS). Yakni suatu kemampuan berpikir secara logis dan rasional atas informasi yang diterima. Informasi atau kesimpulan yang diterima, seharusnya tidak serta merta diterima secara mentah-mentah.
Diperlukan proses berpikir dalam mengevaluasi dan menganalisis terkait kebenaran informasi atau kesimpulan yang didapat. Mengolah informasi yang didapat secara kritis menggunakan logika yang rasional guna menentukan fakta yang benar-benar dipercaya atau sebaliknya. Inilah yang dimaksud dengan apa itu
critical thinking.
Critical thinking berbeda dengan argumentatif, biasanya hanya berwujud lemparan argumen dan berujung pada perdebatan panjang tanpa ujung.
Critical thinking adalah artinya mengedepankan logika serta rasionalitas secara objektif, sehingga diperoleh kesimpulan yang membantu dalam proses pencarian keputusan dalam kondisi tertentu.
Baca juga : Mengenal Tipe Kepribadian Koleris, si Dominan dan Ambisius
Contoh Critical Thinking
Kemampuan berpikir kritis penting dimiliki, apalagi ketika seseorang berada dalam suatu masalah dan membutuhkan pemecahan dengan cepat dan tepat. Selain menjadi proses berpikir mendalam, kemampuan ini juga mencakup cara mengevaluasi diri dan membuat seseorang menjadi lebih mandiri, berikut beberapa contoh dari kemampuan berpikir kritis.
Berpikir kritis memiliki manfaat utama yakni memudahkan seseorang untuk mengobservasi suatu masalah yang ada. Secara umum, kemampuan berpikir kritis tinggi membuat seseorang akan selalu rasional dan logis serta memiliki alasan yang jelas. Semua masalah tidak akan bisa ditemukan jawabannya apabila tidak ada observasi dari masalah tersebut dahulu.
-
Kemampuan Analisis Tinggi
Secara tak langsung kemampuan analisis yang dimiliki seseorang akan berkembang, kemampuan analisis mampu membantu menemukan ide-ide baru dalam melakukan evaluasi apabila terdapat kekurangan. Hal ini tentu sangat penting dan memberi manfaat ketika sedang berada dalam kondisi memaksa mereka berpikir kritis dan mengambil keputusan cepat.
Seseorang khususnya saat bekerja di era modern saat ini dituntut untuk lebih tanggap dalam segala hal. Mulai dari beradaptasi dengan lingkungan dan melaksanakan tugas yang merupakan pekerjaannya, jika seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik maka hal ini akan sangat membantu.
Aspek Critical Thinking
Berpikir kritis bisa dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama seseorang tengah berada dalam keadaan berpikir kritis. Berpikir kritis dapat dilihat dari beberapa aspek, berikut ini aspek-aspek dalam c
ritical thinking.
- Relevance atau keterkaitan dari pernyataan yang dikemukakan.
- Importance, merupakan penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan.
- Novelty, yakni kebaharuan dari isi pikiran, baik ketika membawa ide atau informasi maupun saat menerima adanya ide orang lain.
- Outside material, merupakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterima dari perkuliahan atau reference.
- Ambiguity Clarified, menjelaskan informasi lebih lanjut apabila merasa ada ketidakjelasan.
Critical Thinking dalam Pembelajaran
Menjadi salah satu kelemahan dalam sistem pendidikan di Indonesia, yakni kurangnya dilatih dalam hal berpikir kritis alias
critical thinking. Hal ini terlihat jelas dalam kehidupan bermasyarakat, sangat mudah sekali ter provokasi dari berita-berita
hoax dan malas dalam melakukan cek kebenaran dari pemberitaan atau informasi tersebut.
Critical thinking skills bukanlah hal yang mudah untuk dipelajari namun juga membutuhkan latihan-latihan yang dasarnya harus dimulai sejak memasuki usia sekolah. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih cara berpikir kritis dalam sebuah pembelajaran, khususnya di sekolah.
- Mulai dengan pertanyaan.
- Buat sumber referensi.
- Menciptakan negara.
- Gunakan informasi yang tepat.
- Buat kelompok.
- Penyelesaian masalah.
- Bicara menggunakan sketsa.
- Ubah konsep berpikir.
Critical Thinking dalam Pekerjaan
Dalam dunia kerja,
critical thinking adalah termasuk dalam suatu keterampilan non teknis alias
soft skill. Pekerja dapat melatih diri membangun serta meningkatkan
skill tersebut, berikut ini terdapat beberapa cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam pekerjaan.
- Banyak bertanya.
- Identifikasi terhadap relevansi atau gagasan.
- Terbuka pada kemungkinan.
Demikian pembahasan mengenai pengertian
critical thinking, contoh dan aspeknya yang bisa diterapkan untuk kehidupan sehari-hari. Di Sampoerna University bukan sekedar belajar tentang
hard skill, namun juga
soft skill termasuk
analytical dan
critical thinking.
Dengan metode pembelajaran yang melatih keterampilan, Sampoerna University percaya bahwa dapat memberikan ilmu dan pengalaman terbaik dalam mencerdaskan bangsa. Yuk dapatkan info lebih lanjut tentang cara
mendaftar,
kunjungan kampus hingga
beasiswa di Sampoerna University dengan klik link yang tertera.
Referensi:
Codemi.co.id - Membangun Keterampilan Berpikir Critical Thinking