Perbedaan FIFO, LIFO, FEFO dan Average Dalam Pengelolaan Stok

Dalam menjalankan sebuah bisnis yang erat kaitannya dengan penyediaan dan penjualan produk dikenal istilah FIFO, LIFO, FEFO dan Average. Keempat istilah ini adalah metode yang merujuk pada pengelolaan dan menentukan produk yang harus dijual lebih dulu dan mana yang bisa disimpan lebih lama, seperti FIFO adalah metode yang banyak digunakan oleh banyak pelaku usaha. Guna memastikan pengelolaan stok opname maupun komoditas bisnis yang terdapat di gudang tetap baik secara kualitas dan tetap mematuhi hukum. Usaha dalam bidang apa saja memerlukan sistem stok barang yang cukup baik, sehingga keempat metode dalam sistem pencatatan ketersediaan barang atau stok barang.

Pengertian Metode FIFO, LIFO FEFO dan Average

Keempat metode FIFO, LIFO, FEFO dan Average sangat penting dalam pencatatan stok barang dalam dunia bisnis. Dan setiap metode ini memiliki pengertian yang berbeda-beda, melalui penjelasan pengertian metode ini seseorang bisa belajar dan mengetahui secara garis besar apa arti dari keempat metode tersebut. Pertanyaan lain yang muncul seiring adanya keempat metode ini adalah apakah setiap usaha dan bisnis harus menggunakan keempat metode ini dalam proses pencatatan stok barang. Pada awalnya bisa jadi para pengusaha atau pemilik usaha bingung karena belum mengetahui pengertian dari keempat metode yang pada umumnya digunakan.

Pengertian Metode FIFO

Metode FIFO yang masuk ke dalam salah satu cara pencatatan stok barang dan merupakan singkatan dari First In First Out, Sebuah sistem yang membuat barang masuk pada urutan pertama dan harus keluar pada urutan pertama juga. Mudahnya metode FIFO adalah sistem yang mengharuskan barang pertama masuk dan harus menjadi barang yang pertama kali keluar. Contohnya usaha dalam bidang Food and Beverage (f&b) seperti toko makanan, kue bahkan hingga supermarket. Jika disadari setiap produk yang dijual pada beberapa tempat memiliki jangkauan waktu dan masa kadaluarsa yang pendek sehingga barang memang harus dijual dengan cepat. 
  • Pengertian Metode LIFO

Metode LIFO merupakan kebalikan dari metode FIFO dengan kepanjangan Last in First Out, menerapkan sistem penjualan barang yang masuk urutan paling akhir dijual pada urutan pertama. Untuk barang yang sudah ada sejak pertama dijual dalam beberapa waktu, metode LIFO mudah dalam proses penataan barang. Menariknya lagi LIFO memberi keuntungan tersendiri bagi pemilik usaha, metode LIFO bisa membuat hemat proses pengeluaran pajak di setiap terjadinya inflasi. Jika terjadi inflasi maka keuntungan yang didapat akan menurun meskipun tidak memberi pengaruh pada keuntungan operasi yang dilakukan.
  • Pengertian Metode FEFO

First Expired First Out yang memiliki arti yang lebih luas berupa barang atau produk yang memiliki masa kadaluarsa paling cepat yang akan dijual terlebih dahulu. Pemilik usaha tidak perlu memikirkan urutan barang masuk untuk dijual. Meskipun tetap memperhatikan masa kadaluarsa dari produk yang dijual. Meskipun ada produk baru yang masuk, jika ada produk dengan kadaluarsa yang dekat akan dijual lebih dulu. Metode ini diklaim memperkecil angka kerugian dari usaha yang sedang dijalankan, biasanya metode ini banyak diterapkan dalam sistem penjualan di apotik.
  • Metode Average

Berbeda dengan tiga metode sebelumnya, metode average terbilang cukup rumit dan penerapan metode ini untuk mendapatkan hasil perhitungan biaya unit pada bagian persediaan. Untuk mendapatkan hasil dilakukan dengan cara membagi semua unit yang terdapat di dalam gudang dengan ketersediaan unit yang akan dijual. Hasil yang didapatkan nantinya adalah sebuah biaya rata-rata dari produk yang akan dijual, meski begitu keempat metode ini masing-masing memberi manfaat yang nyata bagi usaha. Dan penerapannya bisa disesuaikan dengan kemampuan pelaku usaha atau perusahaan itu sendiri. Baca juga: Apa itu Product Management dan Skill yang Harus Dimiliki

Kelebihan Metode FIFO, LIFO, FEFO dan Average

Keempat metode ini memiliki kelebihan masing-masing, dengan memahami banyak keuntungan dari kelebihan ini dapat membuat pelaku usaha bisa memilih ke arah mana sistem penjualan dilakukan. Khususnya dalam sistem penyediaan dan stok barang, berikut ini penjelasan kelebihan masing-masing metode dalam sistem penyediaan barang.

Metode FIFO

Meski hanya beberapa poin kelebihan, secara umum penjelasan terkait kelebihan FIFO ini membuat pelaku bisnis mengetahui secara garis besar mengenai apa yang bisa diberikan dan dampak yang diberi  cocok dengan bisnis yang diterapkan. Berikut beberapa kelebihan yang diberikan metode FIFO dalam bisnis.
  • Proses pencatatan laporan barang sama dengan data barang yang ada di dalam gudang, mampu membuat terjadinya HPP atau harga pokok penjualan yang cukup rendah.
  • Memberi keuntungan, logis dan diklaim merupakan metode terpercaya dalam hal sistem bisnis terkait penyediaan barang.
  • Mampu menekan adanya penurunan kualitas barang, dalam penerapannya FIFO terbilang lebih mudah untuk dipahami.
  • Kelebihan terakhir yang dimiliki FIFO adalah penerapan memberi dampak meminimalisir terjadinya manipulasi.
Gambar gudang yang terstruktur

Metode LIFO

  • Proses penataan barang dengan sistem metode yang akan lebih mudah, pengeluaran dalam segi pajak akan lebih terkendali dan hemat.
  • Memungkinkan mendapatkan keuntungan bisa lebih besar, karena metode LIFO memberi manfaat apa yang sedang menjadi trend pada saat sama.
  • Proses perbandingan besaran biaya atau cost dengan pendapatan yang dihasilkan terbilang lebih mudah dan memungkinkan adanya inflasi.
  • Adanya pendapatan laba operasional terkait inflasi tidak akan berpengaruh terhadap kondisi yang ada.

Metode FEFO

  • Metode ini diklaim mampu mengurangi adanya kemungkinan yang membuat perusahaan mengalami kerugian karena penjualan tak sesuai dengan target atau harapan.
  • Penggunaan metode ini mampu mengurangi adanya penyimpanan stok produk yang sudah terlewatkan dari masa kadaluarsanya.

Metode Average

  • Metode ini mempermudah perusahaan untuk mendapatkan nilai barang yang terdapat di dalamnya tanpa harus mempermasalahkan waktu masuk.
  • Perusahaan dapat menyediakan barang atau produk yang ada di dalam gudang tanpa harus berpikir mana yang harus lebih dulu masuk.

Kekurangan Metode FIFO, LIFO, FEFO dan Average

  • Metode FIFO

  • Penerapan metode ini memungkinkan pembayaran beban pajak terhadap perusahaan pada pemerintah terbilang lebih tinggi.
  • Dampak dari mendapatkan laba tersendiri adalah perhitungan dan pendapatan laba terbilang kurang akurat.
  • Beda antara modal yang dipakai untuk produksi menggunakan laba yang dihasilkan tergolong cukup besar.
  • Metode LIFO

    • Proses pencatatan barang lebih rumit karena metode ini bertolak belakang terhadap aliran keluar masuk ketersediaan penyimpanan barang.
    • Terbilang lebih rumit, karena membuat biaya pembukuan yang dilakukan lebih tinggi dan memberikan laba pada hasil penjualan, dari penerapan relatif rendah.
  • Metode FEFO

    • Memakan waktu banyak karena setiap hari harus mencari produk dengan masa kadaluarsa paling cepat antara ratusan hingga ribuan produk yang dijual.
    • Tingkat ketelitian semakin tinggi karena barang yang dijual lebih dari puluhan, membutuhkan lebih dari orang pekerja dalam menerapkan metide FEFO pada pencatatan stok.
  • Metode Average

    • Meski terbilang menghasilkan laba dari proses penjualan, tetapi penerapan metode average hanya mampu menghasilkan laba dengan kondisi kecil atau juga sedikit.
    • Ketimbang tiga metode sebelumnya, metode average bisa terbilang paling rumit dari tingkatan yang dimiliki.
otomatisasi gudang

Contoh Penerapan Metode FIFO, LIFO, FEFO dan Average

  • FIFO

Penerapan metode FIFO adalah biasanya diterapkan pada perusahaan makanan, contohnya seperti penjualan roti dan hal ini tak lepas dari kondisi roti yang dijual karena memiliki masa kadaluarsa tertentu terbilang cepat 
  • LIFO

Secara umum penggunaan metode ini diterapkan dalam bidang usaha penjualan baju, meskipun beberapa di antaranya digunakan untuk penjualan barang elektronik. Selain itu penjualan buku juga menerapkan sistem atau metode ini.
  • FEFO

Usaha di bidang farmasi menjadi salah satu contoh dari penerapan metode ini sebagai sistem pencatatan barang. Perusahaan penjual makanan dan minuman juga menerapkannya karena cocok dan terbilang mudah.
  • Average

Sebagai sistem pencatatan di bidang usaha dengan tak memiliki tanggal kadaluarsa terhadap produknya, beberapa di antara juga seperti perusahaan furniture, alat tulis, hingga bahan bangunan. Demikian penjelasan mengenai metode-metode dalam pencatatan stok barang, khususnya pada FIFO, LIFO, FEFO dan Average. Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing jenis pencatatan ini, Fakultas Bisnis Sampoerna University memberi alternatif referensi terkait mata kuliah yang sedang dipelajari. Sampoerna University memberi fasilitas lengkap bagi para mahasiswa yang memang dipersiapkan sebagai lulusan terbaik. Untuk kemudian bersaing di tingkat nasional maupun internasional, mengingat penerapan kurikulum internasional. Sampoerna University juga memiliki kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi tertentu di Amerika Serikat. Referensi Mekari - Fifo adalah

Recent Post

Mar 24, 2025


Dapatkan Dua Gelar Magister Bisnis dari Sampoerna University dan Thunderbird School of Global Management

Di dunia bisnis yang terus berkembang pesat, memiliki keunggulan lebih bukan lagi sekadar pilihan—....

Jun 20, 2024


Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat....

Jun 20, 2024


Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game bukan....

Terima kasih telah memilih Sampoerna University. Mulai pendaftaran Anda hari ini!

Dengan mengisi formulir pendaftaran kami, Anda mengambil langkah pertama untuk bergabung dengan lingkungan pembelajaran inovatif di Sampoerna University dan mempersiapkan diri untuk sukses global. Daftar hari ini dan biarkan kami membantu Anda meraih potensi terbaik!