Reverse psychology merupakan salah satu teknik dalam hubungan sosial manusia yang memanfaatkan fenomena psikologi yang terjadi di manusia. Sebenarnya, apa itu reverse psychology dan bagaimana contoh reverse psychology marketing? Simak selengkapnya soal pengertian reverse psychology berikut ini!
Pengertian Reverse Psychology
Jika ditranslasi ke dalam Bahasa Indonesia, reverse psychology sering diartikan sebagai psikologi terbalik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada perilaku; ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan jiwa.
Sedangkan terbalik berarti dalam keadaan atau berkedudukan berlawanan dari yang biasa (yang di bawah menjadi di atas, yang di belakang menjadi di depan, yang di dalam menjadi di luar, dan sebagainya).
Jadi, secara singkat, reverse psychology adalah teknik untuk membuat orang lain melakukan sesuatu yang dimaksudkan dengan cara memberi tahu apa yang seharusnya tidak dilakukan. Teknik ini mengandalkan kondisi manusia yang tidak suka diberi tahu hal apa yang harus dilakukan, membuat orang tersebut kemudian terpaksa melakukan sesuatu dari yang sebenarnya dimaksudkan.
Teknik ini adalah teknik manipulasi, membuat orang melakukan sesuatu dengan mendorong mereka untuk melakukan hal yang sebaliknya. Reverse psychology bisa berbentuk banyak hal, seperti melarang perilaku, mendorong kebalikan dari perilaku, dan mempertanyakan kemampuan seseorang untuk melakukan suatu perilaku. Lalu, bagaimana contoh dari reverse psychology ini?
Contoh Reverse Psychology
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemui penggunaan psikologi terbalik ini, berikut ini beberapa contohnya:
-
Pengasuhan Anak
Orang tua bisa membuat anak melakukan sesuatu dengan melarang hal tersebut. Hal ini justru bisa membuat anak kemudian melakukan hal yang dilarang tersebut. Misalnya, orang tua yang kesulitan membuat anaknya makan sayur, melarang anaknya makan sayur karena itu milik orang tua. Anak kemudian penasaran dan akan memakan sayur tersebut.
-
Belajar-Mengajar
Dalam sekolah, guru juga bisa menggunakan psikologi terbalik. Misalnya dengan melarang murid membaca buku yang seharusnya belum mereka baca, dengan alasan akan sulit dipahami. Hal ini bisa melecut tingkat penasaran siswa sehingga mereka justru akan membaca terlebih dahulu buku tersebut dan coba memahaminya.
-
Percintaan
"Jangan rindu, berat. Kamu nggak akan kuat, biar aku saja." Kata-kata ini menjadi contoh psikologi terbalik dalam percintaan, yang membuat pasangan justru akan semakin rindu. Selain itu, misal pasangan memberitahu untuk tidak membersihkan rumah karena pasangan tidak bisa, pasangan yang diberi tahu kemudian akan membersihkan rumah tanpa diminta karena ingin menunjukkan bahwa ia bisa.
-
Marketing
Reverse psychology marketing menjadi penggunaan psikologi terbalik yang paling sering ditemukan saat ini. Reverse psychology marketing adalah teknik psikologi dalam pemasaran untuk membuat masyarakat membeli suatu produk, bentuknya banyak sekali.
Misalnya, penjual akan selalu menampilkan produk terbaik dengan harga mahal, diiklankan, dan di-review orang terpercaya. Saat penuial mengeluarkan produk lain dengan harga lebih murah, pembeli akan membeli produk itu.
Artinya, penjual memasarkan produk mahal agar pembeli membeli produk mereka yang lebih terjangkau.
Volkswagen pernah melakukan iklan dengan bintang basket yang super tinggi, Wilt Chamberlain, menunjukkan bahwa meski mobil berukuran kecil, siapapun dengan tinggi seberapapun bisa mengendarai mobil ini.
Pemasaran lain dilakukan produk jaket Patagonia yang melabeli produk mereka dengan tagline "Jangan beli jaket ini". Pembeli yang penasaran kemudian akan membeli jaket ini. Perusahaan makanan asal Mesir, Zooba, pernah mengumpulkan review-review negatif sebagai bahan pemasaran mereka, kemudian mereka meluncurkan varian baru produk dengan harga lebih murah.
Terakhir, misalnya dari tentara Inggris yang pernah beriklan, "Jangan bergabung dengan tentara, jangan menjadi dirimu yang lebih baik". Hal ini membuat banyak generasi muda untuk kemudian bergabung dengan tentara Inggris.
Pro Kontra Reverse Psychology
Psikologi terbalik bisa memberikan keberhasilan dan juga kegagalan dalam penggunaannya. Dalam hal marketing, cara ini bisa meningkatkan penjualan dan membuat produk semakin dikenal. Begitu juga dengan anak-anak atau murid yang akan melakukan apa yang sebenarnya diminta.
Meski begitu, cara ini juga bisa membuat anak-anak justru menuruti yang diperintahkan, tak sesuai keinginan orang tua. Selain itu, anak-anak juga bisa melihat manipulasi yang dilakukan oleh orang tua.
Dalam hal marketing, hal ini juga bisa jadi kerugian saat konsumen justru tak melakukan apa yang diharapkan oleh penjual. Dalam hubungan dengan manusia, psikologi terbalik bisa membuat hubungan menjadi rusak dan mungkin tak akan bisa diperbaiki lagi ke depannya.
Artinya, persiapkan dampak negatif dan positif saat akan melakukan psikologi terbalik tersebut. Oleh sebab itu, psikologi terbalik harus dilakukan dengan hati-hati.
Cara Melakukan Reverse Psychology
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam proses psikologi terbalik ini:
-
Kecilkan Hati / Patahkan Semangat
Katakan bahwa orang tersebut harusnya tak melakukan itu, yang membuat mereka bisa menjadi kecil hati dan mematahkan semangat mereka.
-
Larang Hal Tersebut
Cara termudah, adalah melarang hal tersebut. Manusia yang dilarang akan merasa ingin melakukan hal yang dilarang tersebut.
-
Sugesti Bahwa Tak Bisa Melakukan
Buat sugesti bahwa orang tersebut tak bisa melakukan hal tersebut, maka orang tersebut justru akan melakukannya karena ingin membuktikan bahwa ia bisa.
-
Pandang Sebelah Mata
Dengan meremahkan hal tersebut, maka orang lain ingin membuktikan bahwa hal itu tak pantas dipandang sebelah mata.
-
Bandingkan dengan Hal Lain
Bandingkan hal tersebut dengan hal lain dengan menganggap hal lain tersebut lebih baik. Manusia justru kemudian akan melakukan hal tersebut, untuk membuktikan bahwa hal itu lebih baik.
Baca juga: Pengertian Kecerdasan Emosional, Ciri-ciri, dan Cara Meningkatkan
Tips Penggunaan Reverse Psychology
Dalam menggunakan psikologi terbalik, berikut ini adalah tips-tips yang sebaiknya dilakukan:
- Gunakan taktik ini jangan terlalu sering.
- Jangan gunakan reverse psychology untuk memanipulasi orang.
- Gunakan pada saat yang tepat, misal dengan orang yang suka berargumen.
- Ingatkan orang lain bahwa mereka punya pilihan.
- Jangan berargumentasi terlalu keras untuk hal yang sebenarnya tak diinginkan.
- Bersiap menerima konsekuensi tentang pikiran orang lain.
- Pertimbangkan pilihan lain yang lebih bagus, yang bisa membuat komunikasi membaik.
Demikian penjelasan lengkap tentang arti reverse psychology dan contohnya. Di dunia marketing, ini bisa menjadi salah satu strategi yang bisa dijalankan. Untuk mempelajarinya, bisa di program studi Pemasaran Digital atau Digital Marketing yang terdapat pada Sampoerna University.
Dengan begitu, dapat memahami pemasaran yang efektif dapat mendorong inovasi, memberi dampak positif pada strategi, serta mendorong kinerja perusahaan dan organisasi.
Untuk informasi lebih lanjut terkait pendaftaran, kurikulum, kunjungan, dan informasi seputar Sampoerna University silakan mengisi data di bawah ini.
Referensi
Wikipedia