Apa Itu Sistem Ekonomi Liberal?
Sistem ekonomi liberal dapat disebut juga dengan sistem kapitalis. Jadi sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan terhadap masyarakatnya untuk melakukan aktivitas ekonomi dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Sistem ini juga menjunjung tinggi hak kepemilikan individu dan persaingan pasar. Seluruh masyarakat, terutama yang memiliki modal besar berhak untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya dari kegiatan ekonomi ketika sistem ekonomi liberal diterapkan. Tujuan diterapkannya sistem ekonomi liberal ini pada awalnya adalah untuk membebaskan masyarakat dari aturan-aturan yang telah diterapkan oleh pihak tertentu. Dalam sistem ini, pemerintah hanya bertugas untuk mengawasi kegiatan ekonomi yang terjadi di suatu negara. Pemerintah hanya akan memberikan fasilitas untuk masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi. Lantas siapa yang mengatur kebijakan? Jadi, dalam sistem ekonomi liberal kebijakan ekonomi diatur oleh masyarakat atau pasar sendiri. Hal tersebutlah yang menjadi perbedaan antara ekonomi liberal dan sistem ekonomi campuran, yaitu peran pemerintah. Di ekonomi campuran, pemerintah masih bisa membuat kebijakan untuk mengintervensi kebebasan masyarakat. Meski memberikan kebebasan kepada masyarakat, salah satu kerugian sistem ekonomi liberal adalah mengakibatkan kesenjangan status sosial. Sebab, si pemilik modal yang umumnya adalah orang kaya dapat meraup keuntungan sebesar-besarnya. Sedangkan yang tidak memiliki modal aktivitasnya terbatas.Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dengan sistem ekonomi lainnya, ciri itu antara lain:-
Kebebasan Masyarakat
-
Pasar Bebas
-
Persaingan Bebas
-
Peran Pemerintah Terbatas
-
Hak Milik Perseorangan
-
Orientasi pada Laba
Negara Penganut Sistem Ekonomi Liberal
Sejak awal sistem ekonomi liberal ditemukan, negara-negara di Eropa banyak yang menganut sistem tersebut. Namun, tak menutup kemungkinan bagi negara luar negeri untuk menganut sistem ekonomi tersebut. Negara-negara itu seperti Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Albania, Austria, Armenia, Belgia, Belanda, Britania Raya, Bulgaria, Kroasia, Siprus, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Hungaria, Yunani, Islandia, Moldova, Makedonia, Luksemburg, Latvia, Lithuania, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Serbia, Rusia, Montenegro, Slovenia, Slovakia, Spanyol, Swedia, Swiss, Ukraina, Belarussia, Bosnia Herzegovina,Kepulauan Faroe, Georgia, dan San Marino. Baca juga : Sistem Ekonomi Kapitalis: Pengertian, Ciri-ciri, dan ContohKelebihan Sistem Ekonomi Liberal
Setiap sistem ekonomi tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya, tetapi memang sistem ekonomi ini cenderung identik dengan hal yang negatif. Namun demikian, sistem ekonomi ini tetap memiliki dampak positif, seperti misalnya:-
Makin Banyaknya Produk Berkualitas
-
Menumbuhkan Kreativitas Masyarakat
-
Kemandirian Masyarakat
Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal
Ada beberapa dampak negatif yang dapat dihasilkan dengan penerapan sistem ekonomi liberal. Di antaranya adalah-
Individualis
-
Eksploitasi Buruh
-
Kesenjangan Status Sosial
-
Tidak Meratanya Kesejahteraan
-
Persaingan Tidak Sehat