Pengertian Teori Keunggulan Mutlak
Dalam dunia perdagangan internasional, ada satu konsep yang dinamakan teori keunggulan mutlak atau absolute advantage theory. Teori tersebut pertama kali dicetuskan oleh ilmuwan asal Skotlandia, Adam Smith. Adam Smith mengemukakan teori ini pada tahun 1776 melalui karyanya yang berjudul An Inquiry to the Nature and Causes on the Wealth of Nations. Dalam karyanya itu, Adam Smith menjelaskan soal kekuatan dan keunggulan mutlak yang dimiliki oleh suatu negara dalam hal produksi. Teori ini menjelaskan kondisi suatu negara yang bisa memproduksi barang dan jasa jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara lainnya dengan efisien, yaitu biaya rendah, tapi keuntungannya lebih besar. Suatu negara layak dianggap memiliki keunggulan mutlak ketika bisa menghasilkan sesuatu yang tidak bisa diproduksi di negara lain. Misalnya di Jepang yang selama ini mampu memproduksi kendaraan-kendaraan ternama yang tersebar di seluruh dunia, seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan lain sebagainya. Awalnya, hanya Jepang saja yang memiliki keunggulan mutlak dalam hal produksi kendaraan, tetapi makin lama negara lain juga mulai memproduksi kendaraan, meskipun tidak semasif merek Jepang. Dalam karyanya itu, Smith juga membahas mengenai kemakmuran suatu negara. Ia menjelaskan bahwa kemakmuran negara bisa ditentukan lewat besarnya pendapatan nasional atau Gross Domestic Product (GDP) dan juga dari perdagangan internasional. Smith menilai bahwa kemakmuran bukan ditentukan berasalkan dari banyaknya sumber daya alam seperti logam yang dimiliki oleh suatu negara. GDP dan perdagangan internasional di suatu negara dapat meningkat ketika pemerintah menghindari perdagangan bebas yang bisa memicu persaingan perdagangan yang ketat. Ada beberapa asumsi pokok dari teori keunggulan mutlak, yaitu:- Faktor produksi hanya terkait dengan tenaga kerja.
- Kualitas barang yang dihasilkan memiliki nilai yang sama.
- Pertukaran barang tanpa melibatkan keuangan.
- Tidak adanya biaya pengiriman barang dalam pertukaran barang.
Konsep Teori Keunggulan Mutlak
Teori keunggulan mutlak pada perjalanannya terus berkembang dan pada akhirnya menjadi dasar pemikiran dalam perdagangan dan perekonomian internasional. Dimana ide pokok dari teori ini adalah pembagian kerja, spesialisasi produk, dan efisiensi produk.-
Pembagian Kerja
-
Spesialisasi Produk
-
Efisiensi Produk
Hubungan Keunggulan Mutlak dengan Perdagangan Internasional
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa keunggulan mutlak sangat berkaitan dengan produksi dalam negeri suatu negara. Ketika suatu negara mampu memproduksi barang yang tidak bisa diproduksi atau mampu menekan biaya produksi lebih murah dibanding negara lain, maka negara tersebut memiliki keunggulan mutlak. Negara yang memiliki keunggulan mutlak itu juga dapat memproduksi barang secara efisien karena mereka memaksimalkan sumber daya yang ada. Dengan sumber daya yang dimaksimalkan, suatu negara akan lebih fokus memproduksi barang unggulan saja, Sedangkan barang-barang yang tidak unggul didapatkan dengan impor dari negara lain. Ketika aktivitas impor itu dilakukan, maka perdagangan internasional juga akan mulai terbuka. Sementara itu, barang-barang yang mampu diproduksi di dalam negeri itu nantinya bisa diekspor ke negara lain. Ketika berhasil mengekspor barang negeri yang cenderung memiliki biaya lebih mudah, maka negara tersebut akan mendapatkan keuntungan yang lebih. Dengan demikian, GDP dari negara tersebut pun juga akan meningkat. Baca juga: Apa Itu Merkantilisme? Sejarah, Teori dan CirinyaMekanisme Keunggulan Mutlak
Selain jual beli, keunggulan mutlak juga dapat dilakukan dengan pertukaran produk antarnegara. Jadi dua negara akan saling bertukar produk yang hanya mampu diproduksi di masing-masing negara. Pertukaran itu dilakukan karena produk yang akan didapatkan memerlukan biaya produksi mahal dan hanya memberikan keuntungan yang sedikit. Misalnya adalah Indonesia dengan Jepang. Indonesia mampu memproduksi barang kerajinan seperti keris, tetapi ingin mendapatkan satelit pemancar. Pada saat yang sama, Jepang membutuhkan keris untuk dijual di dalam negeri. Alhasil kedua negara tersebut melakukan pertukaran barang sehingga perdagangan internasional antara Indonesia dan Jepang terbuka.Perbedaan Keunggulan Mutlak dengan Komparatif
Setidaknya ada dua teori besar yang terkait dengan perdagangan internasional. Pertama adalah teori keunggulan mutlak yang dijelaskan di atas, serta teori keunggulan komparatif. Kedua teori tersebut tentunya memiliki perbedaan meskipun pada dasarnya memang terkait dengan perdagangan internasional. Perbedaan itu terletak pada:Teori Keunggulan Mutlak | Teori Keunggulan Komparatif |
Dikemukakan oleh Adam Smith. | Dikemukakan oleh David Ricardo. |
Suatu negara disebut unggul ketika mampu memproduksi barang yang tidak bisa diproduksi negara lain. | Suatu negara disebut unggul jika mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah. |
Negara hanya mengekspor barang yang diproduksi di dalam negeri. | Negara mampu mengekspor barang yang diproduksi di luar negeri dengan biaya yang lebih murah. |
Terkait dengan produktivitas suatu negara. | Terkait dengan biaya yang dikeluarkan oleh suatu negara dalam memproduksi barang. |
Menentukan pengalokasian sumber daya, volume dan pola perdagangan. | Menentukan arah perdagangan dan produksi internasional. |
Tidak ada timbal balik. | Ada hubungan timbal balik. |