Skip to main content

Penelitian Longitudinal: Arti, Jenis, dan Contoh

By Juli 28, 2022Agustus 15th, 2022Artikel, Edukasi
penelitian longitudinal

Ada banyak desain penelitian yang bisa dipakai oleh peneliti ketika melakukan penelitian akan sesuatu, dengan penelitian longitudinal merupakan salah satunya. Penelitian longitudinal adalah salah satu desain penelitian yang banyak digunakan dalam penelitian bidang sosial hingga medis.

Dalam artikel ini, akan dibahas tentang pengertian penelitian longitudinal, jenis, serta beberapa contoh dari penelitian ini.

Pengertian Penelitian Longitudinal

Penelitian longitudinal adalah desain penelitian yang melibatkan observasi berulang terhadap variabel yang sama (contoh: manusia) dalam jangka waktu tertentu alias menggunakan data longitudinal.

Penelitian ini biasa digunakan dalam psikologi untuk mempelajari tentang perubahan cepat dalam sikap, pikiran, dan emosi dari satu momen ke momen lain dalam keseharian. Selain itu, juga digunakan psikologi dalam mempelajari perkembangan tren sepanjang kehidupan dari manusia.

Dalam sosiologi, penelitian ini digunakan untuk mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi sepanjang hidup atau dalam satu generasi tertentu. Di penelitian tentang konsumen dan juga polling politik, digunakan dalam mempelajari tren yang sedang digemari oleh konsumen

Alasan penelitian ini digunakan dalam studi-studi ini dibandingkan penelitian lain seperti cross-sectional adalah penelitian ini mengikuti orang atau variabel yang sama terus menerus, sehingga perbedaan yang didapatkan dari hasil observasi lebih sedikit kemungkinannya berasal dari perbedaan kultural yang ada dari perbedaan generasi, atau efek kohort.

Artinya, metode penelitian longitudinal membuat observasi terhadap perubahan lebih akurat dan dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang.

Contoh lain dari penggunaan penelitian longitudinal adalah dalam dunia medis, untuk memprediksi tentang suatu penyakit. Dalam dunia ilan, digunakan untuk mengidentifikasi perubahan dalam dunia periklanan dan kaitannya dengan target pasar yang melihat iklan tersebut.

Penelitian ini mempermudah peneliti untuk membedakan fenomena jangka pendek dengan jangka panjang. Penelitian longitudinal bisa bersifat retrospektif atau menggunakan data yang sudah ada atau bersifat prospektif alias memerlukan data baru dan harus dilakukan pengambilan data.

Pengertian Penelitian Longitudinal Menurut Para Ahli

 

  • Audey McKinlay (2011)

McKinlay mengatakan penelitian longitudinal adalah riset yang melakukan analisis data yang dikumpulkan pada banyak titik waktu. Hal ini memungkinkan peneliti memeriksa perubahan dari waktu ke waktu.

  • Ployhart dan Vandenberg (2010)

Sedangkan menurut Ployhart dan Vandenberg, penelitian longitudinal adalah penelitian yang menekankan pada studi perubahan, berisi minimal tiga pengamatan berulang pada setidaknya salah satu konstruksi substantif yang menurut peneliti menarik.

Baca juga: Rancangan Penelitian: Arti, Manfaat, dan Contoh

Ciri Penelitian Longitudinal

Businessman signature at document

Ada beberapa ciri yang bisa dilihat dari penelitian longitudinal.

  • Biaya, waktu, tenaga, dan pikiran relatif besar
  • Melibatkan populasi di wilayah tertentu
  • Fokus pada perubahan variabel dari waktu ke waktu
  • Pengumpulan data setiap variabel dalam dua atau lebih periode
  • Subjek yang dianalisis bisa dibandingkan satu periode dengan periode lainnya
  • Analisis yang dilakukan menggunakan data yang sama.
  • Proses yang dilakukan lebih kompleks dari desain penelitian cross-sectional.
  • Informasi lebih komprehensif karena data diambil secara berulang.
  • Tak bisa diaplikasikan ke semua jenis penelitian, biasanya hanya yang terkait dengan perkembangan.

Jenis Penelitian Longitudinal

Memiliki ciri-ciri yang sama, tetapi penelitian tersebut memiliki beberapa jenis yang bisa dibedakan berdasarkan beberapa hal. Perbedaan ini menyangkut subjek, waktu pengambilan data, dan berbagai hal lain. Berikut ini adalah beberapa jenis penelitian longitudinal:

  • Panel Study (Studi Panel)

Dalam studi panel, penelitian menggunakan variabel yang sama, tetapi dilakukan pada beberapa waktu yang berbeda atau jangka waktu yang lama. Studi ini biasanya mengambil data di tingkat yang tinggi seperti tingkat nasional atau negara, dan bisa memiliki kondisi yang berbeda-beda mulai dari organisasi, sekolah, rumah tangga, dan sebagainya.

Sebagian besar studi ini didesain untuk studi analisis kuantitatif, meski juga bisa digunakan untuk studi dengan analisis kualitatif dengan data yang didapatkan.

  • Time Series (Waktu Berlangsung)

Jenis studi ini menggunakan variabel yang berbeda-beda, tetapi dalam satu populasi yang sama dan waktu penelitiannya berbeda pula.

  • Cohort Study (Studi Kohort)

Studi Kohort dilakukan dengan variabel dari satu kelompok dengan kesamaan budaya, latar belakang, atau pengalaman.

Dalam studi ini, biasanya variabel memiliki kondisi yang kurang lebih sama, misal lahir di generasi yang sama atau punya pengalaman yang sama, kemudian diamati perubahan dan perbedaan masing-masing variabel.

Studi ini membuat peneliti hanya mengamati variabel atau subjek, tanpa melakukan intervensi.

  • Studi Retrospektif

Dalam jenis ini, penelitian dilakukan dengan data yang sudah ada atau data sudah dikumpulkan dalam penelitian sebelumnya. Artinya, penelitian menggunakan database administrasi, atau dalam dunia media menggunakan rekam media yang sudah ada, dan hal lain sebagainya.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Longitudinal

Ada banyak kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh desain penelitian longitudinal.

  • Kelebihan
  1. Validitas tinggi karena pengambilan data dilakukan berulang kali dalam jangka waktu yang lama.
  2. Data yang didapatkan unik, karena adanya perubahan seiring berjalannya waktu, tak hanya dalam satu waktu saja.
  3. Dapat mengidentifikasi tren yang sedang terjadi dan dapat memprediksi tren yang akan terjadi pada masa mendatang.
  4. Fleksibel, penelitian ini bisa dimulai dan diakhiri sesuai keinginan peneliti tak seperti desain penelitian lainnya.
  5. Bisa saja tak perlu banyak variabel atau partisipan untuk penelitian longitudinal kualitatif atau untuk penelitian awal tentang sesuatu.
  • Kekurangan
  1. Waktu yang dibutuhkan mungkin lama, karena jika sebentar mungkin perubahan belum akan terlihat.
  2. Biaya juga lebih besar karena waktu yang dibutuhkan lebih lama, dengan tenaga dan pikiran juga dibutuhkan lebih besar dan lama.
  3. Ada kemungkinan tak terduga dari variabel yang mungkin meninggal dunia, pindah, undur diri, dan menjadikan data bisa jadi kurang lengkap.
  4. Jika ada variabel atau subjek yang hilang dari sampel penelitian, ini bisa membuat bias terhadap sisa sampel yang ada dan hasil penelitian.
  5. Ada efek latihan. Variabel yang melakukan hal sama berulang kali terus menerus, bisa jadi performanya meningkat karena terbiasa atau sudah terlatih melakukannya.

Contoh Penelitian Longitudinal

Hand of female employee pushing buttons of laptop keypad while sitting by desk and working over project

Ada banyak contoh penelitian longitudinal di dunia ini. Dalam dunia ilmu psikologi misalnya, ada studi tentang kembar identik yang dilakukan. Misal kembar identik yang tumbuh bersama dan tidak tumbuh bersama, lalu diamati perbedaannya.

Ada pula penelitian kembar identik yang tak pernah bertemu dan tanpa intervensi satu sama lain, apakah dengan gen yang sama perilaku dan sikap mereka akan sama pula dengan tumbuh di lingkungan yang berbeda.

Dalam dunia kesehatan, misal ada studi tentang gizi buruk dan penuaan. Peneliti melihat bagaimana efek gizi buruk pada awal kehidupan seseorang terhadap masa tua mereka. Peneliti bisa melihat perbedaan apa yang terjadi dan ataukah ada faktor lain soal kesehatan buruk pada masa tua seperti merokok.

Demikian penjelasan mengenai penelitian longitudinal yang perlu diketahui. Desain penelitian ini tentunya menjadi salah satu yang diterapkan dalam tingkat perguruan tinggi. Seperti di Sampoerna University, tentu penelitian sangat didukung penuh oleh pihak universitas. 

Terlebih lagi dengan Tujuan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi pendidikan tinggi dan kejayaan bangsa dengan tetap memperhatikan norma dan etika akademik berdasarkan prinsip otonomi keilmuan dalam visi dan misi Sampoerna University.

Referensi

Wikipedia

X