28 Jan 2022

Teori Belajar Konstruktivisme Dalam Bidang Pendidikan

Artikel,

Edukasi,

Slogan terbaru di dalam bidang pendidikan adalah “konstruktivisme,” diterapkan baik pada teori pembelajaran maupun pada epistemologi, yaitu bagaimana orang belajar, dan hakikat pengetahuan. Kita tidak perlu menyerah pada setiap ada metode baru, tetapi kita perlu memikirkan kelanjutan dalam kaitannya dengan teori pembelajaran dan pengetahuan dalam teori belajar konstruktivisme.

Apa itu Teori Belajar konstruktivisme?

Konstruktivisme adalah teori pembelajaran filosofis yang mengembangkan kemampuan logis dan analitis siswa berdasarkan pengalaman mereka dan lingkungan sekitarnya. Dasar dari teori ini adalah pengalaman kehidupan nyata seorang individu memainkan peran penting dalam proses pendidikan mereka.

Konstruktivisme menekankan fakta bahwa pengalaman adalah sumber utama pengetahuan dalam kehidupan masyarakat. Konstruktivisme adalah teori belajar yang menyatakan bahwa kemampuan mental dan aktivitas individu membantu dalam membangun basis pengetahuan mereka.

Teori belajar konstruktivisme mempelajari tentang membangun perspektif tentang berbagai hal dan membangun makna berdasarkan pengalaman kita. Pendekatan konstruktivisme sangat dipengaruhi oleh usia dan kemampuan mental seseorang, dan mungkin tidak selalu akurat. Tetapi ketika seseorang berkembang, hal ini menjadi lebih rumit dan realistis.

Beberapa elemen atau prinsip penggerak utama tentang konstruktivisme adalah:

  • Memiliki pengetahuan sebelumnya sebelum mengikuti pelatihan formal, hal ini memiliki dampak atau keterkaitan pada prosedur pembelajaran.
  • Pengetahuan dipengaruhi oleh lingkungan kita dan pengaruh yang mungkin tidak sesuai dengan standar global.
    Untuk pengetahuan yang memadai, seseorang perlu menerapkan upaya mereka dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan memperoleh pengalaman.
  • Pengetahuan dibangun melalui pengalaman yang tidak dapat ditransfer.

Baca Juga : Competitive Advantage – Keunggulan Bersaing Suatu Bangsa

Pengaruh Konstruktivisme Dalam Proses Pembelajaran

Dalam proses pengajaran dan pendidikan, teori konstruktivisme bisa menjadi usaha yang sangat menguntungkan. Dalam pendekatan singkat, konstruktivisme dapat diadopsi sebagai pengganti pembelajaran buku teks.

Siswa didorong untuk memanfaatkan kemampuan berpikir, penalaran, dan analitis mereka. Bersamaan dengan hal tersebut, pendidikan menjadi lebih tentang aplikasi konsep dan membangun koneksi bukan atau mengambil informasi.

Bagi guru dan pendidik, proses belajar mengajar menjadi lebih terpusat pada penerapan konsep secara praktis. Para siswa belajar dari pendekatan langsung dari berbagai hal dan menafsirkan hasilnya sesuai perspektif mereka. Proses ini melibatkan banyak diskusi dan pembelajaran berbasis inkuiri sehingga siswa merespon lebih aktif.

Dari segi prosedur penilaian juga berubah, karena guru tidak harus menilai siswa sesuai penilaian tradisional. Siswa sendiri menganalisis pengalaman mereka, dan penilaian juga terlibat sebagai proses pembelajaran.

Tipe-tipe Teori Belajar Konstruktivisme

Ada 4 jenis yang dipelajari dalam dunia pendidikan dan juga secara umum, yaitu:

1. Konstruktivisme Trivial (Sederhana atau tidak terlalu detail)

adalah salah satu bentuk paradigma konstruktivisme yang paling dasar dan paling sederhana. Tipe ini dapat dianggap sebagai dasar dari semua teori konstruktivisme lainnya. Dalam hal ini, pengetahuan dikonstruksi oleh pembelajar melalui interpretasi pengalaman pribadi berdasarkan kemampuan kognitif dan mentalnya. Hal ini tidak hanya diinduksi dari lingkungan secara otomatis, namun juga dibutuhkan keterlibatan aktif.

2. Konstruktivisme Radikal

Konstruktivisme radikal lebih menekankan pada konstruksi pengetahuan dan menyatakan bahwa pengetahuan buku teks tidak begitu berarti. Tipe ini dapat dihubungkan dengan metodologi kerja matematika, tetapi sulit untuk dipahami dan diterapkan.

3. Konstruktivisme Sosial

Teman sebaya dan masyarakat sangat mempengaruhi pengalaman dan proses belajar seorang individu. Keluarga guru, teman, administrator, dan teman sebaya secara langsung mempengaruhi seorang siswa dalam berbagai kegiatan di kelas. Bahkan di luar sekolah, pengaruh ini cukup signifikan. Oleh karena itu, konstruktivisme sosial juga merupakan jenis konstruktivisme yang esensial.

4. Konstruktivisme Budaya

Budaya dan tradisi suatu tempat juga mempengaruhi kesempurnaan dan pendapat seseorang tentang sesuatu. Dengan mengamati latar belakang budaya seseorang, kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mereka.

Beberapa Kepercayaan Umum Tentang Konstruktivisme

  • Pembelajaran konstruktivisme mengacu pada penemuan makna di balik konsep-konsep. Oleh karena itu, harus dipengaruhi oleh pengalaman hidup individu sehari-hari dan suasana sekitarnya.
  • Pembelajaran berbasis aplikasi lebih penting daripada pengetahuan hanya sekedar dari membaca buku. Pendidikan harus diberikan dalam konteks dengan pembelajaran praktis dan pemahaman ide di balik konsep-konsep teoritis.
  • Untuk memastikan praktik mengajar yang cakap dan produktif, seorang guru harus mampu menganalisis kemampuan berpikir siswa terlebih dahulu. Prosedur berpikir dan asumsi mereka juga wajib diperhitungkan.
  • Alih-alih mengakses dan memaksakan mendapatkan jawaban atas suatu masalah, siswa harus bisa menganalisa hingga kesimpulan masalah tersebut berdasarkan dari sudut pandang mereka. Proses ini mengembangkan keterlibatan siswa dan juga memastikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep yang terlibat dalam skenario pengajaran.
  • Ketika seorang siswa bergabung dengan sekolah Internasional atau multikultural atau jenis pelatihan formal lainnya, dia sudah memiliki pandangan tentang dunia melalui konstruktivisme.
  • Seorang siswa kemudian dapat mengembangkan persepsi mereka berdasarkan pengetahuan yang diberikan di kelas dan menghubungkannya dengan pengalaman mereka.
  • Ide-ide baru dapat dibangun karena siswa memiliki seperangkat keterampilan logis dan penalaran yang baik. Siswa juga dapat menerapkan konsep-konsep dan menyampaikan dengan cara yang lebih baik melalui pendekatan pembelajaran praktis, dan mengarah pada pemahaman yang lebih baik.

Demikian pembahasan terkait teori belajar konstruktivisme dalam bidang pendidikan. Temukan pelajaran menarik lainnya hanya di Sampoerna University. Mengenai informasi lebih lanjut tentang Program Pendidikan di Universitas Sampoerna serta info beasiswa, dapat menghubungi di link berikut ini.

sumber:
Constructivism by ecoleglobale.com

Recent More

Mengenal SAP Consultant Dan Cara Menjadi SAP Consultant

Jun, 20 2024

Apa Itu SAP Consultant?  Konsultan SAP adalah seorang profesional yang ahli dalam sistem perangkat...

Apa Itu Game Development? Scope Kerja Dan Jenjang Karirnya

Jun, 20 2024

Dunia game telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Bagi banyak orang, game...

Jun, 15 2024

Di era yang penuh dengan persaingan dan dinamika, bisnis model menjadi pedoman penting bagi...

Admission
Admission
Schedule a Visit
Schedule a Visit
Contact Whatsapp
Contact Whatsapp