Sejarah Model AIDA dalam Marketing
Model AIDA mulai dikembangkan pertama kali oleh seorang pengusaha yang berasal dari Amerika Serikat, bernama Elias St. Elmo Lewis tepatnya di tahun 1898. Saat itu Lewis kerap membuat strategi dalam periklanan yang sukses, walaupun dalam pola pemasaran ini masih menggunakan teknik dari pintu ke pintu yang masih diterapkan sampai saat ini. Model pemasaran ini yang membuat Lewis menciptakan teori tersebut ketika melaksanakan pemasaran. Hal yang dilakukan harus mampu menarik perhatian, kemudian mempertahankan minat, menciptakan keinginan atau hasrat hingga membuat adanya tindakan yang muncul, hal ini diungkapkan Lewis di tahun 1899. Berlanjut ke tahun 1909 karena hal ini berkembang pesat sesuai yang diharapkan bahkan banyak yang menyebut jika model yang pertama kali diterapkan menyerupai AIDA yang saat ini terkenal seantero dunia. AIDA singkatan dari Awareness (Kesadaran/Daya Tarik), Interest (Minat), Desire (Keinginan) dan Action (Aksi).Pengertian AIDA
AIDA merupakan model yang dipakai untuk mengidentifikasi suatu tahapan kognitif, yang dilakukan seseorang pada tahap atau proses membeli suatu produk dan layanan. Sebagai funnel pembelian yang dialami secara terus menerus oleh seseorang, dari suatu tahapan ke tahapan lainnya. Tujuannya untuk mendukung ke arah pembelian di akhir proses ini. Munculnya AIDA bukan secara murni dari hubungan yang terjalin antara pembeli dan suatu perusahaan yang menjual sebuah produk atau jasa. Namun karena semakin meluasnya penggunaan media sosial, perkembangan teknologi ini dimanfaatkan sebagai sarana dalam mencapai tujuan AIDA lewat informasi dari konsumen. Tujuan utama munculnya AIDA adalah sebagai cara dalam mengoptimalisasi penjualan, namun fokusnya pada interaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli terkait suatu produk. Iklan yang dibuat atau muncul layaknya sebagai edukasi yang membantu konsumen dalam hal ini sebagai penerima merasakan manfaat yang diberikan. Model AIDA marketing dinilai sebagai sesuatu yang amat penting, bahkan disebut warisan yang tak ternilai harganya. Hal itu bukan tanpa alasan mengingat model pemasaran ini sampai saat ini masih dipakai dan bahkan sudah diterapkan ke dalam digital marketing. E-commerce menjalankan presentasi produk secara efektif juga menerapkan AIDA.Rumusan dan Konsep AIDA
-
Tahap Pertama: Awareness
-
Tahap Kedua: Interest
-
Tahap Ketiga: Desire
-
Tahap Keempat: Action
Contoh Penerapan AIDA dalam Bisnis
Penggunaan model AIDA sebagai strategi pemasaran membuat pemasar mendapat kontrol lebih besar terkait dengan prospek dalam keputusan membeli oleh konsumen. Konsumen yang lebih maju dalam setiap model, tentu akan mengembangkan emosi tertentu terhadap produk dan layanan. Berikut beberapa contoh yang ada dalam penerapan AIDA.-
Menarik Perhatian
-
Hasilkan Minat
-
Menimbulkan Hasrat
-
Timbulkan Aksi