Pengertian BEP (Break Even Point) Secara Umum
Menjadi titik keseimbangan terhadap hasil yang dihasilkan dari pendapatan serta modal keluar, kondisi yang memungkinkan minimalnya kerugian atau keuntungan. Keseluruhan keuntungan dan kerugian dihasilkan pada posisi O atau disebut dengan titik break even point. Kemudian titik perusahaan tidak mengalami kerugian atau sebaliknya. Lantas apa itu break even point? Break Even Point atau analisa titik impas digunakan sebagai operasional pada perusahaan dalam memakai biaya tetap dan volume penjualan yang hanya digunakan untuk menutup biaya tetap dan variabel (fixed cost dan variable cost). Bila perusahaan mengalami rugi, bisa terjadi hanya saat penjualan cukup untuk menutup biaya variabel hingga sebagian biaya tetap. Hal ini juga berlaku untuk sebaliknya alias dalam memperoleh keuntungan, sehingga penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang keluar dari perusahaan. Perhitungan mengenai saham memakai metode BEP bisa menjadikan investor sebagai pelaku kegiatan jual beli saham, menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberi dan menjual.Pengertian BEP (Break Even Point) Menurut Para Ahli
-
Garrison dan Noreen
-
Abdullah
-
Henry Simamora, Bambang Riyanto dan Roni
-
Mulyadi, Sigit dan PS. Djarwanto
-
Zulian Yamit dan S. Munawir
Dasar-dasar BEP (Break Even Point)
Suatu perusahaan bisa memahami dan mengetahui keuangan dalam periode tertentu atau selanjutnya dengan melihat BEP dari penjualan. Karena itu, diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar dalam penentuan BEP ini. Berikut ini terdapat beberapa dasar dari BEP yang harus dipahami dan mengerti.- Bahan utama dalam perhitungan BEP merupakan biaya tetap dan biaya variabel (variabel cost dan fixed cost).
- Apabila muncul perubahan selama produksi tak berpengaruh pada nilai biaya tetap atau fixed cost dan tetap konstan.
- Munculnya perubahan volume dari kapasitas produksi tentu berpengaruh pada nilai biaya variabel keseluruhannya.
- Nilai jual barang tetap, selama analisis dilakukan dan tidak akan memunculkan perubahan harga jual yang ditetapkan perusahaan.
- Jika dilihat dari perhitungan BEP, jumlah dari produk dihasilkan akan selalu dianggap sudah habis terjual.
- Menghitung BEP berlaku untuk satu barang atau produk, jika perusahaan melakukan produksi banyak produk maka diperlukan persamaan hasil penjualan setiap produk.
Elemen-elemen dalam BEP

-
Fixed Cost (Biaya Tetap)
-
Variable Cost (Biaya Variabel)
-
Mixed Cost (Biaya Campuran)
-
Harga Pokok Penjualan (HPP)
-
Margin Laba
Manfaat Break Even Point

-
Mengetahui Total Biaya Produksi
-
Dasar Perhitungan Laba
-
Estimasi Balik Modal
-
Analisa Profitabilitas
Cara Menghitung BEP
-
BEP Per Unit
-
BEP Per Penjualan
-
BEP Per Biaya
Contoh BEP
-
BEP Per Unit
-
BEP Per Penjualan
-
BEP Per Biaya
Faktor yang Meningkatkan Break Even Point (BEP) Perusahaan
-
Penjualan Pelanggan Meningkat
-
Biaya Produksi Meningkat
-
Biaya Peralatan Produksi