
Di antara banyak jenis metode penelitian, metode penelitian korelasional menjadi salah satu yang harus dipahami pengertian dan seluk beluknya. Metode penelitian ini sangat sering diandalkan oleh para peneliti dalam sebuah penelitian, terlepas dari semua bentuk penelitian yang harus dikenal oleh kalangan akademisi maupun peneliti profesional di lapangan.
Karena memang dalam prakteknya metode penelitian harus diterapkan dengan benar, selain itu dua manfaat juga bisa didapat yakni selain paham dengan isi dan pengertian dari metode penelitian tersebut, juga bisa dipraktekkan secara langsung. Sementara itu, metode korelasional biasanya digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang tengah terjadi.
Pengertian Penelitian Korelasional Menurut Para Ahli
-
Fraenkel dan Wallen
Merupakan jenis penelitian yang tujuannya untuk mengetahui hubungan antarvariabel atau bisa lebih dari itu. Dengan tanpa menggunakan upaya untuk memengaruhi, sehingga data yang dihasilkan valid karena tidak adanya manipulasi data.
-
Gay
Penelitian korelasional adalah jenis penelitian yang masuk dalam kategori ex post facto, hal itu dikarenakan variabel yang dipakai tidak dimanipulasi oleh peneliti dan langsung bisa mencari hubungan antar variabel tersebut.
-
Emzir
Merupakan penelitian yang berusaha menafsirkan hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Penelitian jenis ini biasanya digunakan untuk meneliti sesuatu hal yang berkaitan dengan bidang sosial, ekonomi, dan pendidikan.
-
Winarsunu
Adalah suatu teknik statistik yang dipakai dalam mencari hubungan atau korelasi antara dua variabel atau lebih dan disebut dengan teknik korelasi. Dua variabel yang diteliti hubungannya ini masing-masing disebut dengan variabel bebas atau variabel X dan variabel Y.
-
Suryabrata
Merupakan metode penelitian yang tujuannya untuk mendeteksi kaitan variasi-variasi yang terdapat di dalam dengan variasi yang berasal dari luar dan didasarkan pada koefisien relasi. Jenis riset ini juga digunakan untuk mencari tahu adanya kaitan antar variabel tersebut.
Tujuan Penelitian Korelasional
Tidak banyak berbeda dengan yang disebutkan oleh para ahli dalam pengertian metode korelasional, tujuan dari jenis penelitian korelasional adalah untuk melakukan identifikasi terhadap variabel-variabel yang memiliki hubungan dengan variabel lainnya.
Penelitian ini berdasarkan dengan apakah memiliki perubahan pada suatu variabel tertentu atau tidak, dan apakah variabel tersebut bisa menciptakan perubahan pada variabel lainnya atau tidak. Contoh judul penelitian korelasional adalah hubungan antara kecerdasan dengan usia, kreativitas, motivasi dan lain sebagainya.
Namun penelitian ini sangat berbeda dengan penelitian eksperimen yang sepenuhnya mengandalkan pada hipotesis dan metodologi ilmiah. Contoh lain yang sederhana dari penelitian korelasional adalah mengungkapkan hubungan statistik antara seseorang yang memiliki penghasilan tinggi dan kepindahan. Semakin banyak orang berpenghasilan, semakin besar juga kemungkinan pindah.
Macam Penelitian Korelasional
-
Studi Prediksi
Dilakukan sebagai upaya memudahkan dalam pengambilan simpulan terkait individu atau pemilihan individu. Studi prediksi dapat dimanfaatkan untuk pengujian hipotesis dan menentukan validitas prediktif. Pengujian hipotesis dilakukan dengan maksud menguji hipotesis teoritis variabel yang akan digunakan sebagai prediktor.
Studi prediksi juga bisa membuktikan jika ada variabel yang diteliti muncul terlebih dahulu, maka variabel yang diteliti harus diurutkan. Dalam studi prediksi ini juga bisa menentukan atau memprediksi kejadian yang akan terjadi di masa mendatang atau variabel tertentu.
-
Korelasi Multivariat
Dalam hal ini meneliti mengenai variabel yang jumlahnya tiga atau lebih, korelasi multivariat ditujukan untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan yang ada pada variabel yang ada dan dikombinasikan. Terdapat dua jenis teknik yang ada di dalam korelasi multivariat, berikut penjelasannya masing-masing.
-
Regresi Ganda (Multiple Regression)
Digunakan untuk memprediksi fenomena-fenomena yang kompleks, mengingat jika hanya menggunakan satu faktor prediktor. Maka hasilnya sering kurang akurat, karena itu agresi ganda dipakai saat banyak informasi maka semakin akurat prediksi yang dibuat.
-
Korelasi Kanonik
Tujuan dari korelasi kanonik adalah sebagai cara menjawab terkait bagaimana variabel prediktor bisa memprediksi variabel kriteria, sehingga korelasi kanonik bisa dikatakan sebagai perluasan dari jenis regresi ganda yang sudah dijelaskan sebelumnya di atas.
Arah Korelasi pada Penelitian Korelasional
Terdapat 3 kemungkinan yang dihasilkan jika seseorang menggunakan metode korelasional dalam sebuah penelitian. Di antaranya korelasi positif, negatif dan tidak ada korelasi. Berikut penjelasan masing-masing dari ketiga arah korelasi dalam penelitian korelasional.
-
Korelasi Positif
Penelitian korelasional dapat menghasilkan korelasi positif saat kedua variabel berhubungan satu yang sama. Saat salah satu variabel mengalami peningkatan, maka variabel lain juga akan meningkat pula, begitu pula saat adanya penurunan.
-
Korelasi Negatif
Korelasi negatif pada penelitian korelasional akan muncul apabila salah satu variabel mengalami kenaikan dan variabel lain mengalami penurunan. Korelasi negatif juga merupakan kebalikan dari korelasi positif.
-
Tidak Ada Korelasi
Dalam penelitian korelasional bisa menghasilkan tak ada korelasi saat naik turunnya variabel tidak memberi pengaruh apa pun atau signifikan pada variabel lainnya. Sehingga tak ada dampak yang ditimbulkan dari adanya variabel tersebut.
Ciri Penelitian Korelasional
Jenis penelitian ini juga diketahui memiliki beberapa ciri khas atau karakteristik yang membedakan dengan penelitian dengan metode lain. Dengan begitu, peneliti bisa melihat dan menilai peneliti lain memakai korelasi atau tidak lewat pemahaman dari ciri-ciri yang ada. Berikut beberapa ciri penelitian korelasional.
-
Digunakan untuk Variabel Kompleks
Penelitian korelasional cocok digunakan untuk meneliti variabel yang memiliki sifat kompleks atau rumit, sehingga ketika menemukan variabel dengan karakter yang rumit maka jangan ragu untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode korelasional tanpa harus repot-repot menggunakan eksperimen.
-
Memungkinkan Pengukuran Serentak
Penelitian lain akan memungkinkan proses pengamatan terhadap variabel dan objek serta subjek penelitian tidak bisa dilakukan di satu waktu. Tidak bisa dilakukan dalam satu waktu ini tak berlaku dalam metode korelasional. Karena memang sifatnya untuk mengetahui ada tidak hubungan atau tinggi rendahnya hubungan dua variabel atau lebih.
-
Hasil Penelitian Tinggi Rendahnya Variabel
Hasil penelitian korelasional pada dasarnya berupa tinggi dan rendahnya hubungan antara variabel atau lebih. Hasil penelitian tidak menunjukkan ada tidaknya hubungan, apabila ada maka baru disampaikan bahwa variabel yang diteliti memiliki hubungan. Meski begitu dapat disimpulkan jika penelitian ini belum selesai dan masih perlu dilanjutkan kembali.
-
Meramal Variabel Lain
Hasil dari penelitian menggunakan metode korelasional bisa dipakai dalam menentukan variabel bebas lainnya, sehingga bisa menjadi modal dalam melakukan penelitian lanjutan. Meskipun sifatnya prediksi atau perkiraan, namun dilihat dari tinggi rendahnya hubungan variabel bisa didapatkan dari penelitian sebelumnya.
-
Memiliki Kelebihan Lain
Penelitian korelasional memiliki keunggulan yang tidak ditemukan dalam penelitian eksperimen, hal itu berupa kemampuan dalam menganalisis keterkaitan antara banyak variabel secara bersamaan atau simultan, selain itu juga memberi informasi kuat terkait variabel yang diteliti.
Langkah-langkah dalam Penelitian Korelasional
-
Penentuan Masalah
Tidak semua permasalahan bisa diteliti menggunakan metode ini, teknik korelasional hanya mengukur tingkat hubungan. Bukan sebab atau akibat dari permasalahan yang muncul, selain itu masalah yang diteliti harus memberi dampak atau manfaat pada hasilnya.
-
Studi Kepustakaan
Referensi atau landasan teori sudah hal pasti dalam melakukan penelitian, sumber referensi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan acuan penelitian. Sehingga penelitian bisa dilakukan secara sistematis berdasarkan urutan.
-
Metodologi Penelitian
Dalam metode penelitian korelasional, peneliti harus menentukan subjek yang akan dipakai dalam penelitian, pemilihan subjek juga harus berdasarkan pada variabel-variabel yang sudah ditentukan, sehingga hasil yang didapat bisa dikatakan valid dan relevan.
-
Pengumpulan Data
Mengumpulkan data yang dibutuhkan, berdasarkan variabel yang dipilih dan cara yang bisa dipakai seperti tes, angket, wawancara dan observasi. Data yang terkumpul harus berbentuk angka, karena pengukuran dari penelitian ini memakai metode statistika.
-
Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan variabel satu dengan variabel lainnya. Sehingga hasil yang didapat sesuai dengan tujuan, peneliti bisa menyesuaikan penelitian dengan menggunakan teknik hubungan, prediksi atau korelasi multivariat.
-
Simpulan
Dalam mengambil simpulan umumnya dengan deskripsi dan pembahasan mengenai hasil temuan dari penelitian. Deskripsi harus jelas, ringkas, relevan, dan runtut sesuai dengan permasalahan penelitian yang ada.
Metode Pengumpulan Data pada Penelitian Korelasional
-
Observasi Naturalistik
Metode yang melibatkan pengamatan perilaku seseorang yang ditunjukkan di lingkungan mereka berada dan dalam periode waktu tertentu. Merupakan metode pengumpulan data lapangan dan dilakukan oleh peneliti langsung, dalam hal ini peneliti mengamati pola alami yang diperlihatkan oleh seseorang.
-
Arsip Data
Pengumpulan data yang melibatkan pengguna informasi atau informasi yang sebelumnya sudah dikumpulkan lebih dahulu terkait suatu variabel pada penelitian. Data yang dikumpulkan sebelumnya bisa dianalisis secara langsung, kelebihan dari metode ini adalah hemat biaya, waktu dan bisa diakses dengan mudah.
-
Survei
Metode survei ini paling umum dilakukan di bidang psikologi. Untuk mendapatkan datanya akan diambil sampel secara acak dari populasi yang sudah ditentukan. Selain itu, diambil juga dari partisipan yang sudah mengisi kuesioner.
Kesalahan dalam Penelitian Korelasional
- Peneliti bisa kurang cermat dalam menghitung statistik, tidak melakukan validitas silang dan peneliti menggunakan analisis bivariat ketimbang multivariat.
- Peneliti kurang cermat dalam menentukan satu variabel kausal penting dalam analisis jalur, peneliti juga bertumpu pada pendekatan sekali tembak.
- Meski sudah memiliki paten dalam pengertian penelitian korelasional, peneliti masih dapat mengasumsikan bahwa korelasi merupakan bukti sebab dan akibat.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Korelasional
Kelebihan penelitian korelasional adalah dapat dipakai menyelidiki hubungan dua variabel atau lebih secara bersamaan. Memberi informasi terkait tingkat kekuatan hubungan antarvariabel, mengatasi masalah yang berkaitan dengan beberapa bidang sekaligus, seperti sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
Penelitian korelasional juga memungkinkan peneliti mendapat prediksi tanpa harus menggunakan sampel besar. Selain itu kelebihan lain yang dimiliki penelitian korelasional adalah dapat digunakan untuk menyelidiki variabel-variabel secara intensif dan mendalam. Sementara itu kekurangan penelitian korelasional adalah sebagai berikut.
- Tak menjelaskan sebab akibat dari hubungan variabel yang ada dan diteliti. Hasil hanya identifikasi soal hubungan satu dengan yang lain.
- Tak menunjukkan hubungan yang bersifat kausalitas serta kurang ketat dan tertib karena tidak ada kontrol pada variabel-variabel bebas yang diteliti.
- Pola dalam hubungan tidak jelas atau kabur, membuat peneliti mengambil simpulan secara acak dan memasukkan data tanpa pertimbangan atau pemilihan.
- Kekurangan penelitian korelasional yang lain adalah interpretasi yang kurang jelas dan memiliki makna tersendiri.
Contoh Penelitian Korelasional
- Korelasi antara Minat Belajar Fisika dan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VII SMP N 1 Depok Tahun Pelajaran 2015/2016.
- Hubungan antara Minat dan Prestasi Belajar Sejarah dengan Kesadaran Sejarah Siswa MAN Yogyakarta III.
- Hubungan antara Pendidikan dalam Keluarga dengan Sikap Rasa Hormat Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kota Pagar Alam.
- Korelasi antara Minat Membaca dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SDN 03 Pontianak Selatan.
Demikian penjelasan mengenai penelitian korelasional, mulai pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan hingga contoh yang ada dan terjadi di Indonesia. Sampoerna University memberi pemahaman lebih detail mengenai cara-cara bagaimana menjalankan penelitian dengan menggunakan metode yang ada.
Pemilihan metode dalam penelitian memang sangat diperlukan dan tidak boleh salah dalam memilihnya, karena akan berdampak pada proses penelitian serta hasil yang didapat. Mahasiswa Sampoerna University dibekali ilmu pengetahuan di bidang akademik secara mendalam melalui program-program unggulan dengan kurikulum berstandar internasional.
Referensi